KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil di dalam negeri pada Mei 2019 masih mengalami penurunan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) pada Mei yang diolah oleh Astra total penjualan dari pabrikan ke diler (wholesales) sebanyak 84.029 unit. Jumlah ini turun 16,4% dibandingkan Mei 2018 yang mencapai 100.520 unit. Sementara itu, total penjualan Januari-Mei 2019, penjualan mobil mencapai 422.038 unit, periode yang sama tahun lalu 494.931 unit atau turun 14,7%. Fransiscus Soerjopranoto,
Executive General Manager (EGM) PT Toyota-Astra Motor (TAM) menjelaskan semester 1-2019 penjualan nasional akan turun dibandingkan periode tahun lalu. Hal ini imbas karena faktor kontestasi politik yang membuat konsumen menunda pembelian.
"Kami prediksi penjualan nasional sampai akhir tahun sekitar 1.08 juta unit atau turun dari tahun lalu" kata Soerjopranoto kepada Kontan.co.id, Minggu (23/6). Menurutnya penjualan sampai akhir tahun berkisar 90 ribu per bulan. Hanya saja Soerjo sapaanya mengharapkan agar adanya "vitamin" agar pasar nasional memiliki sentimen positif. Pasalnya, saat ini segmen yang mendorong penjualan seperti LCGC cenderung melemah. Oleh karena itu diharapkan ada aturan seperti penurunan suku bunga, DP 0% dipertahankan dan ditambah dengan harmonisasi pajak yang sedang digodok. "Setelah GIIAS 2019 praktis tidak ada lagi acara selain momentum akhir tahun," katanya. Saat ditanya mengenai target penjualan Soerjo tak menjawab. Yang jelas tahun ini TAM masih optimis pangsa pasar di atas 31%. Salah satu strategi lewat pengenalan model model baru. Ditambah dengan penguasaan jaringan diler di seluruh Indonesia. Sementara Presiden Direktur PT Hyundai Motor Indonesia, Mukiat Sutikno menjelaskan meski pasar lesu belum ada revisi target. APM asal Korea Selatan ini masih ingin melihat hasil dari pameran Giias 2019. "Kami harapkan pasar akan membaik di GIIAS 2019. Ini pameran besar setelah IIMS kemarin," kata Mukiat kepada Kontan.co.id, minggu (23/6). Pada saat IIMS kemarin Hyundai sempat meluncurkan model baru Hyundai Kona. Saat itu diyakini konsumen dapat menerima kendaraan
hatchback tersebut. Secara terpisah Brand Manager Wuling Motors Indonesia Dian Asmahani menjelaskan penjualan Wuling pada Mei masih positif. Salah satunya dari kendaraan SUV terbarunya Almaz. "Bahkan Almaz penjualan lebih tinggi ketimbang MPV kami," kata Dian kepada Kontan.co.id, Minggu (23/6).
Meski demikian, Wuling masih mengandalkan seri MPV seperti Confero dan Cortez. Namun untuk penjualan tidak ditargetkan. "Kami optimis pasar otomotif nasional bisa membaik," kata Dian. Salah satu strategi pabrikan Cina ini lewat ekspansi jaringan. Untuk tahun ini Wuling menargetkan adanya 120 diler yang diresmikan. Sampai saat ini sudah ada 96 diler yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu baru-baru ini Wuling memaksimalkan fasilitas purna jual untuk menggaet kustomer di Indonesia. Salah satu fasilitas yang disediakan adalah aplikasi My Wuling+ yang memungkinkan kustomer melakukan konsultasi masalah teknis dengan ahlinya secara
online. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi