Penjualan otomotif tahun ini berpeluang stagnan



JAKARTA. Pasar otomotif Indonesia masih tertatih-tatih tahun ini. Para pelaku industri otomotif menilai, kondisi ekonomi yang belum pulih membuat penjualan mobil tahun ini masih sulit mengejar kesuksesan penjualan mobil pada tahun 2014 dan 2013. 

Kendati demikian, pebisnis otomotif masih optimistis menatap penjualan mobil tahun ini yang diproyeksikan lebih baik dari tahun 2015 lalu (lihat tabel). Tahun ini, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan penjualan mobil naik 5% atau naik jadi 1,05 juta unit. 

Jongkie D Sugiarto, Ketua I Gaikindo menyatakan, proyeksi kenaikan tipis karena melihat kondisi pasar belum pulih. "Kondisinya tak jauh berbeda, pertumbuhan penjualan mungkin baru terlihat di semester II-2016," kata Djongkie kepada KONTAN (2/2).


Melihat pasar yang tak bergairah, tentunya Agen Pemegang Merek (APM) mesti kerja keras guna menggenjot penjualan tahun ini. Dari sisi segmen, mobil jenis multi purpose vehicle (MPV) masih menjadi tulang punggung pasar mobil di Indonesia.

Meski mobil jenis lain tumbuh, namun segmen mobil dengan pangsa terbesar masih di kempit MPV. Setelah itu mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC), mobil sport utility vehicle (SUV) dan low SUV. 

Persoalannya, mobil SUV dan Low SUV belum menjadi pasar utama. "Karena pangsa pasar MPV dan LCGC masih dominan tahun ini," kata Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Untuk pasar mobil tahun ini, Amelia memperkirakan masih sama dengan tahun lalu alias stagnan. 

Untuk menggenjot penjualan mobil tahun ini, Gaikindo menumpahkan harapan ke pameran otomotif. Sebagaimana diketahui, ada dua event besar pameran otomotif yang digelar di Jakarta tahun ini, yakni Indonesia International Motor Show (IIMS) dan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).

Selain pameran mobil skala nasional, ada beberapa pameran mobil yang juga dilakukan di daerah. "Masih banyak rangkaian acara (pameran) dilakukan di tempat lain," kata Jongkie.

Perlu diketahui, industri otomotif memiliki peran cukup besar bagi ekonomi Indonesia. "Kontribusi industri otomotif ke produk domestik bruto (PDB) bisa 28%," kata I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Kementerian Perindustrian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan