Penjualan pasar domestik Fajar Surya Wisesa (FASW) turun 28,10% di kuartal III



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) mengalami penurunan penjualan ke domestik hingga 28,10% yoy menjadi Rp 3,86 triliun. Meski demikian, penjualan ekspornya ke sejumlah negara mengalami pertumbuhan signifikan.

Melansir laporan keuangan FASW di akhir September 2020, Rabu (11/11), produsen kertas ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan ekspor ke negara bagian lainnya di Asia dan Timur Tengah.

Rinciannya pendapatan ekspor ke Bagian Lainnya di Asia tumbuh 92% yoy menjadi Rp 1,88 triliun, kemudian ke Timur Tengah tumbuh 4.083% yoy menjadi Rp 13,79 miliar dari yang sebelumnya hanya Rp 329 juta di akhir September 2019.


Baca Juga: Penjualan Fajar Surya Wisesa (FASW) tertekan 9,58% pada kuartal III 2020

Sekretaris Perusahaan FASW, Marco Hardy menjelaskan di masa pandemi, terjadi penurunan penjualan kertas di domestik cukup signifikan karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini membuat beberapa sektor industri di Indonesia berhenti sementara.

"Adapun penurunan penjualan yang terjadi di domestik kami alihkan ke ekspor, salah satunya ke China. Seperti diketahui China sempat lockdown tetapi hanya satu bulan, jadi kami masih bisa meningkatkan ekspor ke sana. Bahkan di kuartal III 2020 permintaan ke China cenderung naik. ," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Rabu (11/11).

Lebih jauh, Marco memaparkan mengenai volume penjualan hingga akhir September 2020. Dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, FASW mencatatkan adanya peningkatan volume penjualan secara keseluruhan.

Dalam periode Year To Date (YTD) Januari-September 2020,  volume penjualan FASW tumbuh 6% yoy menjadi 1 juta ton dari yang sebelumnya 952 ribu ton kertas di 9M-2019.

Adapun penjualan ekspor tumbuh dua kali lipat dari yang sebelumnya berkontribusi 18% ke volume penjualan di 9 bulan tahun lalu, menjadi 36% kontribusinya ke penjualan FASW di akhir September tahun ini.

Meskipun mencatatkan pertumbuhan volume penjualan, FASW mencatatkan penurunan pendapatan 9,5% yoy menjadi Rp 5,76 triliun. Di sisi lain, laba bersih periode berjalannya juga merosot hingga 71,96% yoy menjadi Rp 221 miliar.

Baca Juga: Penjualan domestik yang lemah dan rugi selisih kurs bikin Fajar Surya (FASW) merugi

Marco memaparkan penurunan pendapatan ini akibat dari average price produk FASW mengalami penurunan karena situasi pandemi Covid-19. Adapun penurunan laba karena pergerakan kurs dolar terhadap rupiah terus menguat.

Oleh karenanya FASW mencatatkan rugi kurs mata uang asing senilai Rp 265,60 miliar di akhir September 2020.

Melihat dari hasil kinerjanya di kuartal III 2020, Marco mengatakan proyeksi pendapatan dan laba FASW di akhir tahun nanti dibandingkan 2019 akan mengalami penurunan.

Selain karena faktor harga jual yang menurun, penjualan di sisa tahun ini tidak cukup untuk mengejar ketertinggalan di kuartal sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto