Penjualan Pasar Ritel Mobil Oktober Anjlok



JAKARTA. Kenaikan suku bunga yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menjadi 9,5% sangat berdampak pada pembelian mobil. Buktinya, walau penjualan mobil whole sale alias dari produsen ke dealer hanya mengalami penurunan tipis, rupanya penjualan pasar ritel, yakni dari dealer ke konsumen mengalami penurunan yang cukup dalam.Penjualan mobil whole sale pada Oktober hanya turun sebesar 2% dari 55.230 unit pada September menjadi 54.000 unit pada Oktober. Namun, jika dibandingkan tahun lalu penjualan mobil mengalami kenaikan dari 31.260 unit pada tahun lalu.Penurunan penjualan terparah memang terjadi di pasar ritel, yakni turun 11% dari 50.000 unit pada September menjadi 48.000 unit. "Dampak krisis mulai terasa di ritel, karena konsumen mulai menunda pembelian mobil," kata Johnny Darmawan, Wakil Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kemarin.Selain lantaran krisis, kenaikan suku bunga juga rupanya memperparah kondisi penjualan mobil. Sebabnya, suku bunga untuk pembelian mobil saban hari selalu berganti sehingga menyebabkan masyarakat kesulitan untuk menentukan pembelian mobil. "Banyak yang masih menunggu hingga bunga turun," tegasnya.General Manager Marketing and Sales PT Toyota Astra Motor (TAM) Djojana Jody membenarkan jika penurunan terparah terjadi di pasar ritel. Pada Oktober, penjualan Toyota di whole sales mencapai 18.262 unit, sementara di pasar ritel hanya sebesar 15.500 unit. "Penurunan ritel ini sudah terasa sejak September," tegasnya.Djojana bilang, kenaikan uang muka juga memperparah kondisi penjualan di ritel. Sebabnya saat ini pemberi kredit menetapkan uang muka sebesar 30%. Padahal, sebelumnya hanya berkisar 10% hingga 15%. Dalam kondisi kekeringan likuiditas seperti ini, kenaikan uang muka itu sangat memberatkan konsumen.Kejadian yang sama juga dialami oleh Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Mitsubishi. Duljatmono Group Head Sales Communication Group Sales & Communication PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor mengatakan penjualan whole sales-nya pada Oktober mencapai 7.389 unit, namun penjualan ritelnya hanya 6.300 unit. "Krisis menjadi pemicu menurunnya pembelian mobil Mitsubishi," tegasnya.Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT ADM juga mengatakan ritelnya turun. Penjualan whole sales-nya mencapai 9.480 unit sementara ritelnya hanya 6.565 unit. "Pasarnya memang sedang jelek," katanya singkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: