KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku hari ini, Juni 2024. Pemerintah akan membatasi penjualan BBM jenis Pertalite menyusul akan disahkannya revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, revisi Perpres 191/2014 akan mengatur pembatasan BBM subsidi dan akan mengatur batas cubic centimeter (CC) setiap pengendara. Nantinya, pengguna yang diperbolehkan menggunakan BBM Pertalite akan diatur berdasarkan kriteria tertentu berdasarkan pemanfaatannya yang digunakan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM), perkebunan, dan pertanian.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Sosialisasikan QR Code Pertalite di Jawa Bagian Barat "Dilihat dari CC, pemanfaatannya untuk siapa nantinya," kata Arifin di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, Jumat (7/6). Arifin menuturkan, aturan mengenai pembatasan pertalite ini akan diatur lebih detail oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan ditargetkan bisa dirampung serta diterapkan untuk pengguna BBM mulai tahun ini. Catatan Kontan, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM belum bisa selesai pada Juni. Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan Perpres yang akan mengatur pembatasan Pertalite ini akan selesai pada Juni mendatang. "Masih diproses ya, kalau Juni mungkin belum [selesai] ya, karena masih ada beberapa hal yang harus dibahas bersama antar kementerian. Saya belum bisa memperkirakan karena keputusannya di Menko Perekonomian," ungkap Kepala BPH migas Erika di ICE BSD, Selasa (14/5). Revisi Perpres ini akan mengatur pembatasan BBM bersubsidi agar lebih tepat sasaran sehingga tidak membebankan anggaran negara. Pemerintah juga akan mengatur detail kriteria kendaraan yang bisa mengisi Pertalite. Selain itu, ada rencana untuk membuat perbedaan harga Pertalite sesuai dengan jenis kendaraannya. Saat ini pembahasan revisi Perpres ini masih sepuataran kriteria konsumen BBM bersubsidi. Pada intinya revisi tersebut akan meliputi, pertama, pengaturan konsumen pengguna Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite, yang sampai saat ini belum ada pengaturannya.
Baca Juga: Pertamina Perkirakan Penyaluran BBM Subsidi Tahun 2024 Tak Melampaui Kuota Kedua, perubahan pengaturan konsumen pengguna Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar, dengan mengidentifikasi kembali siapa konsumen pengguna yang berhak secara lebih detail. "Revisi perpres 191/2014 dimaksudkan agar subsidi yang dikeluarkan pemerintah lebih tepat sasaran," kata Erika. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, revisi Perpres 191 Tahun 2014 ini mengatur tentang mekanisme subsidi energi yang akan selesai pada Juni 2024. Saat ini harga BBM masih ditahan oleh pemerintah, terutama harga BBM yang ditahan sampai Juni dengan pertimbangan pemerintah karena kondisi yang masih baru pulih (Covid) sehingga tidak ingin membebankan masyarakat. Terlebih, urgensi mempercepat revisi Perpres ini untuk mengantisipasi dampak dari situasi geopolitik dan ketegangan global yang saat ini tengah berlangsung. Untuk itu, pembengkakan subsidi BBM dan konflik Iran-Israel yang berkepanjangan salah satunya bisa diatasi dengan mervisi Perpres tersebut. Arifin berharap setidaknya pada kuartal II-2024 ini, revisi Perpres 191/2014 bisa dirampungkan. Lebih lanjut, Arifin bilang penyaluran BBM bersubsidi ini memang perlu ditertibakan menyusul kondisi harga minyak yang tinggi dan akan menjadi beban APBN.
Baca Juga: BPH Migas Izinkan Pertashop Jual Pertalite Pasalnya, Indonesia masih mengimpor minyak dari berbagai negara secara total 840 ribu barel per hari (bph), di antaranya impor minyak mentah 240 ribu bph dan BBM 600 ribu bph. Konflik Timur Tengah antara Israel dan Iran yang kembali memanas bakal mendorong lonjakan harga minyak. Pasalnya, Iran merupakan salah satu produsen minyak mentah terbesar di dunia. Iran menyumbang sekitar 3,3% pasokan global dan memproduksi 2,4 juta barel minyak per hari. Pada 2023, Iran menjadi sumber pertumbuhan pasokan terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Harga BBM Juni 2024 Harga BBM pada Juni 2024 mengalami perubahan. Ada beberapa BBM yang turun harga. Namun ada juga harga BBM yang tetap pada Juni 2024. Dilansir dari website resmi, harga BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) baik subsidi dan non-subsidi Pertamina tetap per 1 Juni 2024. Pertamina tidak mengubah harga BBM dari Pertalite, Pertamax dll. Sementara itu, harga BBM di SPBU Shell dan BP mulai 1 Juni 2024 turun dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan harga BBM di Shell dan BP seiring pelemahan harga minyak dunia. Harga BBM jenis Shell Super di Jakarta turun menjadi Rp 14.580 per liter mulai 1 Juni 2024. Bulan sebelumnya, harga BBM Shell Super di Jakarta sebesar Rp 15.530 per liter. Penurunan juga terjadi pada harga BBM Shell V-Power dari Rp 16.350 menjadi Rp 15.400 per liter. SPBU BP juga menurunkan harga BBM BP 92 menjadi Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 14.900. Lalu, BP Ultimate dari 16.350 per liter menjadi Rp 15.400 per liter. Berikut harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, dan BP pada 1 Mei 2024: Harga BBM di SPBU Pertamina Juni 2024 di Aceh, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
- Harga Pertalite: Rp 10.000
- Harga Pertamax: Rp 13.200
- Harga Pertamax Turbo: Rp 14.400
- Harga Dexlite: Rp 14.550
- Harga Pertamina Dex: Rp 15.100
- Harga Bio Solar: Rp 6.800
Harga BBM di SPBU Pertamina Juni 2024 di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan, dan Sulawesi
- Harga Pertalite: Rp 10.000
- Harga Pertamax: Rp 13.500
- Harga Pertamax Turbo: Rp 14.750
- Harga Dexlite: Rp 14.900
- Harga Pertamina Dex: Rp 15.450
- Harga Bio Solar: Rp 6.800
Harga BBM di SPBU Pertamina Juni 2024 di Riau, Kepulauan Riau, dan Bengkulu
- Harga Pertalite: Rp 10.000
- Harga Pertamax: Rp 13.800
- Harga Pertamax Turbo: Rp 15.100
- Harga Dexlite: Rp 15.250
- Harga Pertamina Dex: Rp 15.800
- Harga Bio Solar: Rp 6.800
Harga BBM di SPBU Pertamina Juni 2024 di Maluku dan Maluku Utara
- Harga Pertalite: Rp 10.000
- Harga Pertamax: Rp 13.500
- Harga Dexlite: Rp 14.900
- Harga Bio Solar: Rp 6.800
Harga BBM di SPBU Pertamina Juni 2024 di Papua, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah,
- Harga Pertalite: Rp 10.000
- Harga Pertamax: Rp 13.500
- Harga Pertamax Turbo: Rp 14.750
- Harga Dexlite: Rp 14.900
- Harga Bio Solar: Rp 6.800
Harga BBM di SPBU Pertamina Juni 2024 di Papua Barat, Papua Barat Daya
- Harga Pertamax: Rp 14.000
- Harga Dexlite: Rp 17.300
- Harga Pertamina Dex: Rp 15.450
Harga BBM di SPBU Shell Juni 2024 di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur
- Harga Shell Super: Rp 14.580
- Harga Shell V-Power: Rp 15.400
- Harga Shell V-Power Diesel: Rp 15.340 (Jakarta, Banten, Jawa Barat)
- Harga Shell Diesel Extra: Rp 14.670 (Jawa Timur)
- Harga Shell V-Power Nitro+: Rp 15.630 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat)
Harga BBM di SPBU BP Juni 2024 di Jabodetabek
- Harga BP 92 Rp 14.500
- Harga BP Ultimate Rp 15.400
- Harga BP Diesel Rp 15.340
Harga BBM di SPBU BP Juni 2024 di Jawa Timur
- BP 92 Rp 14.500
- BP Ultimate Rp 15.400
- BP Diesel Ultimate Rp 14.670
Itulah daftar harga BBM di SPBU Pertamina juga Shell dan BP terbaru hari ini per 1 Juni 2024. Semoga pembatasan Pertalite tidak jadi terlaksana.
Baca Juga: Siap-siap Tarif Listrik akan Naik Setelah Juni? Ini Kata Kementerian ESDM Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto