JAKARTA. Penjualan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis pertamax milik PT Pertamina sulit mencapai target tahun ini. Sebelumnya, PT Pertamina menargetkan penjualan pertamax tersebut bisa mencapai satu juta kilo liter (kl). Hal ini disampaikan oleh Suhartoko, Senior Vice President Fuel Marketing & Distribution Pertamina saat ditemui wartawan di Hotel Ritz Cartlon, Jakarta, Selasa (19/12). Suhartoko bilang, sampai Oktober 2012 lalu, penjualan pertamax baru mencapai 500.000 kilo liter (kl). "Ya sampai Oktober saja baru terealisasi 50% dari target," ujar Suhartoko. Suhartoko bilang, target penjualan BBM non subsidi tersebut tidak tercapai karena ada beberapa faktor penyebabnya. "Faktor kompetitor, faktor disparitas harga yang sangat jauh, dan aturan pemerintah tentang mobil dinas yang wajib konsumsi BBM non subsidi yang tidak berjalan," ujar Suhartoko.
Penjualan pertamax sulit mencapai target
JAKARTA. Penjualan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis pertamax milik PT Pertamina sulit mencapai target tahun ini. Sebelumnya, PT Pertamina menargetkan penjualan pertamax tersebut bisa mencapai satu juta kilo liter (kl). Hal ini disampaikan oleh Suhartoko, Senior Vice President Fuel Marketing & Distribution Pertamina saat ditemui wartawan di Hotel Ritz Cartlon, Jakarta, Selasa (19/12). Suhartoko bilang, sampai Oktober 2012 lalu, penjualan pertamax baru mencapai 500.000 kilo liter (kl). "Ya sampai Oktober saja baru terealisasi 50% dari target," ujar Suhartoko. Suhartoko bilang, target penjualan BBM non subsidi tersebut tidak tercapai karena ada beberapa faktor penyebabnya. "Faktor kompetitor, faktor disparitas harga yang sangat jauh, dan aturan pemerintah tentang mobil dinas yang wajib konsumsi BBM non subsidi yang tidak berjalan," ujar Suhartoko.