Penjualan pestisida dan pupuk topang kenaikan laba bersih BISI di semester I-2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski penjualan bersih PT Bisi International Tbk (BISI) di semester pertama tahun ini melemah, namun perusahaan masih mampu memperoleh kenaikan laba bersih. Efisiensi dan penjualan produk non benih mendorong penguatan bottomline perusahaan.

Mengulik laporan keuangan perusahaan sampai dengan kuartal kedua tahun ini, pendapatan bersih BISI tercatat Rp 890,33 miliar atau turun 9,8% secara tahunan. Tapi beban pokok penjualan perseroan menyusut lebih besar 22% secara tahunan menjadi Rp 562,26 miliar.

Jemmy Eka Putra, Direktur Utama BISI mengatakan selain efisiensi yang dilakukan, perusahaan juga masih memperoleh pendapatan yang stabil di beberapa segmen. "Kami tertolong oleh cukup stabilnya penjualan benih serta peningkatan penjualan pestisida," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (28/8).


Baca Juga: Bisi International (BISI) bakal tebar dividen Rp 114 miliar, simak jadwalnya

Menilik laporan keuangan lebih jauh, penjualan benih jagung pada segmen pasar pihak ketiga misalnya di semester pertama tahun ini turun 40,9% secara tahunan menjadi Rp 291,14 miliar. Sementara penjualan pestisida dan pupuk segmen pasar pihak ketiga mengalami kenaikan 27% secara tahunan menjadi Rp 485,07 miliar di periode tersebut.

Berbekal kinerja penjualan dan pengurangan beban pokok penjualan, laba kotor BISI sepanjang enam bulan pertama tahun ini mampu menguat 23,5% secara tahunan menjadi Rp 94,13 miliar. Setelah dikurangi pos beban lainnya, didapati laba bersih BISI di semester pertama tahun ini Rp 94,13 miliar atau naik 6,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 88,02 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .