Penjualan premium menciut di SPBU Pertamina



KONTAN.CO.ID - Penjualan jenis BBM Premium dengan Ron 88 di seluruh SPBU milik PT Pertamina Retail hingga tahun ini menyusut. Hal ini karena mulai sadarnya masyarakat dan beralih menggunakan jenis BBM dengan kualitas oktan yang lebih baik. Hal ini juga menjadi kesuksesan Pertamina untuk mengampanyekan peralihan BBM yang lebih baik.

Ivan Asmara, Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Retail mengatakan bahwa saat ini kategori BBM bersubsidi penjualannya terus menurun. Tahun lalu, penjualan BBM bersubsidi masih cukup tinggi, bahkan jenis bahan bakar khusus (BBK) seperti pertalite, pertamax, pertamax turbo, pertamax racing, dan dexlite masih sangat mini.

"Kalau sekarang perbandingannya itu 65% sudah beralih ke BBK, sebelumnya yakni tahun lalu itu pengguna BBK masih di bawah 50%," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (11/8).


Ivan mengatakan, komposisi penjualan BBK yang semakin banyak juga diikuti dengan mulai beralihnya penggunaan solar dan biosolar menjadi dexlite. Letak pom bensin atau SPBU milik Pertamina juga berpengaruh dengan perubahan pola pembelian bahan bakar. Sebab, masyarakat lebih memahami penggunaan BBK memberikan performa mesin kendaraan lebih baik.

Selain itu, SPBU milik Pertamina menurutnya memiliki kualitas yang baik, sehingga dirinya tidak merasa terganggu dengan pemain lain di bisnis ritel minyak tersebut. Beberapa produk bahan bakar Pertamina diklaimnya lebih baik dibandingkan kompetitor, baik itu dari sisi oktan maupun harga jual.

"Strategi kami tetap utamakan agar kualitas peroduk kami lebih baik, contohnya Pertamax Turbo itu jauh lebih bagus dibandingkan produk kompetitor. Punya kami Ron 98, punya mereka itu hanya Ron 95," lanjutnya.

Ivan enggan menjelaskan berapa target pertumbuhan yang dipasang dengan penambahan 37 SPBU baru. Yang jelas, SPBU baru tersebut akan menopang pertumbuhan penjualan BBM maupun BBK di SPBU Pertamina. "Secara revenue belum bisa dipastikan, target kami saat ini lebih cenderung pada jumlah SPBU dulu," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati