Penjualan Premium terkerek kenaikan harga Pertamax



JAKARTA. Berbeda dengan penjualan Pertamax yang terus turun, penjualan premium justru mengalami kenaikan. Dalam kuartal I tahun ini, konsumsi premium mengalami kenaikan hingga 5,5%.

Pada awal Januari, konsumsi premium sebesar 64.100 KL per hari. Kemudian pada Februari, konsumsi premium melonjak menjadi 65.070 KL per hari. Konsumsi premium terus naik pada Maret 2011 ini menjadi 67.620 KL per hari. Padahal, kuota pemerintah untuk konsumsi premium hanya sekitar 63.536 KL per hari. Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh mengatakan perbandingan yang tidak seimbang antara penurunan pertamax dan kenaikan premium karena ada perpindahan dari pom bensin Pertamina ke pom bensin lain. "Ada migrasi tetapi tidak proporsional karena faktor inefisiensi dan faktor spekulasi," tutur Darwin, Senin (21/3). Vice president communication Pertamina, Moch. Harun memaklumi penurunan penjualan Pertamax. Sebab, banyak warga kembali memilih BBM bersubsidi. Namun, lanjut dia, masih ada beberapa warga yang masih setia menggunakan Pertamax. "Kita juga punya strategi marketing sendiri dan konsumen yang loyal," katanya. Anggota BPH Migas Adi Subagyo menyatakan, kenaikan harga Pertamax akan memicu tingginya tingkat penyelewengan serta makin maraknya pedagang pengecer bahan bakar minyak di berbagai daerah. BPH juga melihat adanya penurunan konsumsi BBM non subsidi di beberapa daerah. Berdasar hasil pengamatan BPH Migas di Banjarmasin misalnya, tidak hanya masyarakat yang kembali menggunakan BBM subsidi tetapi juga pihak industri yang bergerak di bidang perkebunan dan pertambangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: