KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki pertengahan bulan Ramadan, tren belanja masyarakat terus mengalami peningkatan. Data Mandiri Spending Index (MSI) mengungkapkan adanya peningkatan belanja masyarakat baik dari sisi nilai maupun dari sisi volume. Indeks Nilai Belanja masyarakat per 26 Maret 2023 tercatat 136,4 atau meningkat dari akhir bulan sebelumnya yang di kisaran 125. Ini juga meningkat 4,2% bila dibandingkan dengan Indeks Nilai Belanja masyarakat per 26 Maret 2022 yang sebesar 130,9.
Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono menjelaskan, kenaikan indeks belanja masyarakat ini menggambarkan konsumsi rumah tangga yang akan melaju kencang pada kuartal II-2023. Bahkan, ada kemungkinan pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal II-2023 lebih tinggi dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal II-2022 yang sebesar 5,51% secara tahunan.
Sebelumnya, survei yang dilakukan oleh The Trade Desk menunjukkan sebanyak 9 dari 10 masyarakat Indonesia berencana untuk berbelanja pada saat Ramadan tahun ini. Sekitar 80% konsumen digital pun akan mempertahankan bahkan meningkatkan penggunaan layanan digital pada tahun 2023.
Baca Juga: SiCepat Ekspres Targetkan Pertumbuhan Volume Pengiriman Paket 40% di Momen Idul Fitri Hal ini juga didukung oleh data yang baru dirilis oleh
e-commerce asal Indonesia, Tokopedia. Data internal Tokopedia menunjukkan bahwa pada beberapa kategori produk, misalnya Fesyen, mengalami peningkatan transaksi yang signifikan. Misalnya transaksi
scarf wanita yang meningkat hampir 6 kali lipat, baju koko pria yang meningkat lebih dari 5 kali lipat serta busana muslim keluarga yang meningkat lebih dari 7 kali lipat di dua minggu pertama Ramadan. Dengan tingginya transaksi terutama melalui layanan digital tersebut, menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Edy Misero, jasa pengiriman barang sudah menjadi kebutuhan penting untuk mendukung proses jual beli. "Pasalnya tanpa adanya logistik yang memadai dan dukungan platform
e-commerce, maka proses operasional pengiriman barang dari UMKM ke masyarakat sebagai pembeli akan terhambat," ujar Edi dalam keterangannya, Selasa (18/4). Lebih lanjut Edi mengatakan pelaku UMKM juga terus mendorong perkembangan industri logistik di Indonesia. Bahkan, Industri logistik dan
e-commerce saling mendukung dalam menunjang aktivitas ekonomi, terutama bagi UMKM. Direktur
Corporate Affairs Tokopedia, Nuraini Razak mengatakan guna membantu pelaku usaha memenuhi pesanan yang melonjak serta menjangkau pasar yang lebih luas tanpa harus berpindah ke kota besar, Tokopedia menghadirkan Dilayani Tokopedia. "Layanan pemenuhan pesanan ini memungkinkan penjual menitipkan produk di gudang- gudang pintar Tokopedia pada wilayah dengan permintaan tinggi. Aktivitas operasional penjual, mulai dari penerimaan pesanan, pengemasan produk, pengantaran ke kurir, hingga penanganan kendala jika dibutuhkan, akan Dilayani Tokopedia," kata Nuraini. Data Tokopedia menunjukkan, di dua minggu pertama Ramadan tahun ini dibandingkan tahun lalu, penjual yang memanfaatkan layanan berpendekatan
hyperlocal dan dilayani Tokopedia, mengalami rata-rata peningkatan penjualan hampir dua kali lipat lipat.
Baca Juga: Transaksi Produk Digital Naik 5,5x Lipat, Mitra Tokopedia Fokus Jual Produk Digital “Kami juga melihat bahwa transaksi parsel makanan lewat Dilayani Tokopedia meningkat hampir 3,5 kali lipat,” jelas Nuraini. Berkat inisiatif ini, transaksi antarpulau di Tokopedia juga dilaporkan meningkat secara signifikan. Nuraini menjelaskan seperti Banyuasin (Sumatra Selatan), Kampar (Kepulauan Riau) dan Lombok Timur (NTB) menjadi beberapa wilayah dengan peningkatan transaksi antarpulau paling tinggi di Tokopedia selama awal Ramadan 2023, dengan rata-rata peningkatan transaksi lebih dari 2 kali lipat. "Kuningan (Jawa Barat), Palangkaraya (Kalimantan Tengah) dan Tabanan (Bali) tercatat sebagai beberapa wilayah dengan peningkatan transaksi menggunakan pengiriman
same day dan instan paling tinggi di Tokopedia, dengan rata-rata peningkatan lebih dari 2 kali lipat," pungkas Nuraini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi