Penjualan properti bergerak positif di awal tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan properti selama tiga bulan pertama tahun ini menunjukkan pergerakan positif. Hal itu bisa terlihat dari pencapaian marketing sales sejumlah pengembang besar yang mengalami pertumbuhan di kuartal pertama 2018.

Dari tujuh perusahaan properti tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sudah merilis laporan penjualan pemasaran, hanya satu emiten mengalami penurunan prapenjualan. Enam emiten lainnya membukukan pertumbuhan yang sangat signifikan. Setidaknya, pertumbuhan prapenjualan di awal tahun ini bisa menjadi gambaran bahwa pasar properti tahun 2018 akan lebih baik ketimbang tahun lalu.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) misalnya, membukukan marketing sales sebesar Rp 1,61 triliun atau setara 20,9% dari total target tahun ini, yaitu Rp 7,7 triliun. Pencapaian  tersebut  meningkat 33% daripada periode yang sama tahun 2017.


Tulus Santoso, Direktur CTRA mengaku optimistis penjualan properti tahun ini akan membaik dan perusahaannya bisa mencapai target yang sudah ditetapkan. "Proyek landed house menyumbang sekitar 78% dari pencapaian itu, proyek highrise berkontribusi 19%, dan strata title office 2%." kata Tulus kepada KONTAN, Selasa (17/4).

Kemudian, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berhasil mengantongi marketing sales Rp 2,52 triliun selama Januari–Maret 2018, atau sekitar 35% dari target Rp 7,2 triliun tahun ini. Pencapaian itu tumbuh 58% dibandingkan kuartal I 2017 yang hanya membukukan prapenjualan Rp 1,59 triliun. Penjualan rumah tapak menyumbang 26%, tanah kaveling 26%, apartemen 28%, dan ruko 8%.

BSDE berhasil menjual 475 unit rumah tapak senilai Rp 956 miliar atau meningkat 129% dari kuartal I 2017. Terutama disumbang dari peluncuran klaster terbaru, yaitu Zora, Jadeite, dan Tevana di BSD City. Sedangkan, penjualan apartemen naik 1229% dari kuartal I 2017 menjadi Rp 718,2 miliar, penjualan lahan naik 404 %, dan penjualan ruko tumbuh 30%.

Sementara, PT Intiland Development Tbk (DILD) mengantongi prapenjualan Rp 966 miliar atau 29,3% dari target 2018 yang sebesar Rp 3,3 triliun. Perolehan tersebut melonjak 309% dari periode Januari–Maret 2017 yang hanya sebesar Rp 236 miliar. Sekitar 78% dari torehan tersebut berasal dari penjualan apartemen Fifty Seven Promenade yang dirilis sejak Agustus 2017. Segmen mixed used dan highrise berkontribusi 85% terhadap marketing sales DILD kuartal I 2018, perumahan menyumbang 10%, dan lahan industri 5%.

Adapun PT PP Properti Tbk (PPRO) meraih marketing sales Rp 703 miliar atau 18,5% dari total target Rp 3,8 triliun tahun ini. Capaian itu meningkat 9,3% dari kuartal I 2017 lalu yang tercatat senilai Rp 643 miliar.

PT Alam Sutera Tbk (ASRI) berhasil meraup Rp 1,42 triliun prapenjualan atau 35,5% dari target Rp 4 triliun. Artinya, pencapaian itu melesat 283,7% dibandingkan kuartal I 2017 yang hanya membukukan Rp 370 miliar.

Sedangkan, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) membukukan marketing sales Rp 600 miliar, tumbuh 100% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Pencapaian kuartal satu tersebut setara 12,2% dari target perusahaan tahun ini. Kontribusi terbesar perolehan prapenjualan itu berasal dari Podomoro Park Bandung, Podomori Deli medang, Grand Madison, dan Podomoro Golf View.

Indra Antono, Wakil Direktur APLN yakin dengan melihat pencapaian marketing sales kuartal I 2018, maka penjualan properti perusahaan tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. "Keadaan tahun ini akan membaik," ujarnya.

Hanya PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang mengalami penurunan marketing sales sepanjang kuartal I 2018. Pengembang Kota Kasablanka itu baru mencatatkan prapenjualan sebesar Rp 605,14 triliun atau turun 7,4% dari periode yang sama di 2017. Pencapaian  tersebut setara 23,2% dari total target tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati