JAKARTA. Banyak emiten properti yang mencatat marketing sales menurun pada tahun 2016. Salah satunya adalah PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang hanya mencatatkan marketing sales di bawah target.Menurut riset Franky Rivan Mirae Asset Sekuritas mencatat property marketing sales LPKR di tahun 2016 sebesar Rp 1,2 triliun, atau hanya 24% dari target tahun lalu Rp 5 triliun. Rendahnya marketing sales ini membuat pendapatan properti LPKR hanya Rp 3 triliun, turun 11,2% dari tahun sebelumnya Rp 3,4 triliun. ”Penurunan ini di luar penjualan aset Lippo Mall Kuta sebesar Rp 761 miliar,” kata Franky.Penurunan pendapatan dari sektor properti ini disebabkan lemahnya permintaan, mengakibatkan ketidakmampuan perusahaan me-launching produk baru. Dua proyek besar Kemang Village dan Lippo Cikarang mencatatkan pendapatan di bawah target. Sebagai catatan Kemang Village dan Lippo Cikarang hanya membukukan pendapatan Rp 26 miliar dari Rp 749 miliar, dari target Rp 800 miliar dan Rp 2.400 miliar.
Penjualan properti LPKR bisa bergairah
JAKARTA. Banyak emiten properti yang mencatat marketing sales menurun pada tahun 2016. Salah satunya adalah PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang hanya mencatatkan marketing sales di bawah target.Menurut riset Franky Rivan Mirae Asset Sekuritas mencatat property marketing sales LPKR di tahun 2016 sebesar Rp 1,2 triliun, atau hanya 24% dari target tahun lalu Rp 5 triliun. Rendahnya marketing sales ini membuat pendapatan properti LPKR hanya Rp 3 triliun, turun 11,2% dari tahun sebelumnya Rp 3,4 triliun. ”Penurunan ini di luar penjualan aset Lippo Mall Kuta sebesar Rp 761 miliar,” kata Franky.Penurunan pendapatan dari sektor properti ini disebabkan lemahnya permintaan, mengakibatkan ketidakmampuan perusahaan me-launching produk baru. Dua proyek besar Kemang Village dan Lippo Cikarang mencatatkan pendapatan di bawah target. Sebagai catatan Kemang Village dan Lippo Cikarang hanya membukukan pendapatan Rp 26 miliar dari Rp 749 miliar, dari target Rp 800 miliar dan Rp 2.400 miliar.