Penjualan Properti Mixed Use dan High Rise Dongkrak Kinerja Intiland Development



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Intiland Development Tbk (DILD) terdongkrak selama periode semester pertama tahun 2023. Faktor pendorongnya yakni kenaikan penjualan dari segmen properti mixed-use dan high rise.

Sekretaris Perusahaan Intiland Development Theresia V. Rustandi menuturkan pendapatan Intiland Development di semester I-2023 melesat 160,25% year on year (yoy) menjadi Rp 2,49 triliun, dari Rp 960,40 miliar di periode sama tahun lalu. Capaian ini disebabkan adanya pengakuan penjualan dari beberapa proyek di segmen mixed-use dan high rise.

“Naiknya pendapatan usaha di semester I-2023 adalah karena adanya pengakuan penjualan dari segmen pengembangan mixed-use and high rise, antara lain 57 Promenade, SQ Res, 1Park Avenue, Rosebay, Aeropolis, Regatta, Sumatra 36, Praxis dan Spazio Tower,” ungkap Theresia, kepada Kontan.co.id, Kamis (7/9) lalu.


Baca Juga: Marketing Sales Emiten Properti: SMRA, CTRA dan MTLA Kompak Naik

Jika diperinci, pendapatan Intiland Development selama semester I-2023 ditopang oleh penjualan segmen high rise yang mencapai Rp 1,50 triliun. Angka ini meningkat 804,78% yoy dibandingkan Rp 166,11 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Kemudian disusul oleh segmen perumahan dan kawasan industri yang masing-masing berkontribusi sebesar Rp 492,38 miliar dan Rp 137,71 miliar.

Theresia menjelaskan, saat ini Intiland memiliki sejumlah proyek unggulan di segmen mixed use dan high rise yang sudah masuk dalam pipeline pengembangan dan peluncuran. Maklumlah, segmen tersebut merupakan salah satu proyek properti yang difokuskan pengembangannya oleh perseroan.

Beberapa portofolio dari segmen mixed use dan high rise di antaranya, South Quarter, SQ Res, dan Fifty Seven Promenade di Jakarta. South Quarter dan SQ Res sendiria adalah bagian dari konsep TOD Lebak Bulus yang mengedepankan aspek connectivity, accesibility dan walkability sesuai kebutuhan masyarakat urban.

“Begitu pula dengan Fifty Seven Promenade yang merupakan kawasan mixed-use untuk pengembangan jangka panjang. Saat ini pengembangan tahap pertamanya sudah rampung tepat waktu dan sebagian unit apartemennya sudah hand-over,” jelasnya.

Per semester I-2023, DILD mampu mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 39,56 miliar. Angka ini berbanding terbalik dari posisi merugi Rp 162,92 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Kinerja Salah Satu Saham Pilihan Lo Kheng Hong Ini Diprediksi Naik Semester II 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat