Penjualan Ramayana di Februari lebih ramai



JAKARTA. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk mencatatkan penjualan Rp 463 miliar sepanjang Februari 2015. Penjualan ini terdorong  oleh rata-rata penjualan setiap toko atawa gerai atau dikenal dengan same store sales growth (SSSG) milik emiten berkode RALS di Bursa Efek Indonesia yang terus naik.

Pada Februari 2015, SSSG  RALS naik 8,2% jika dibandingkan dengan Februari 2014. Pertumbuhan rata-rata penjualan tersebut memperbaiki catatan SSSG sepanjang Januari 2015 yang -5,5% dibandingkan dengan Januari 2014.

Selain itu, penjualan RALS sepanjang dua bulan pertama tahun ini juga tumbuh positif. "Pertumbuhan itu sekaligus membuat SSSG sejak awal tahun sebesar 0,5%," kata Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Setyadi Surya kepada KONTAN, (17/3).


Rata-rata penjualan Februari 2015 terbesar dipegang gerai di kawasan Jabodetabek dengan catatan naik 11,9%. Lantas, diikuti gerai di Pulau Jawa dengan pertumbuhan SSSG 10%. Sementara pertumbuhan SSSG gerai di luar Pulau Jawa beru sebesar 4,7%.

Ramayana Lestari berupaya mengerek pertumbuhan SSSG dengan menggenjot volume penjualan. Misalnya, momen Tahun Baru China pada Februari, perusahaan itu menggeber diskon hingga 70%.

Selain itu, Ramayana Lestari menikmati keuntungan dari strategi yang sudah dilakukan tahun lalu yakni mengubah gerai Robinson menjadi SPAR. Kini Robinson di Bogor, Cibitung dan Cibubur pun sudah disulap menjadi SPAR. Fokus gerai SPAR lebih banyak menjajakan makanan segar.

Ramayana Lestari menginginkan perubahan porsi dagangan tahun ini. Harapannya,  produk segar meningkat dari 11% menjadi 25%, makanan dan minuman kering naik dari 37% menjadi 40%. Lantas, non makanan dan minuman turun dari 52% menjadi 35%.

Target pertumbuhan margin kotor bisnis supermarket adalah 15%. Ramayana berharap pendapatan per meter persegi (m²) alias revenue per square meter, naik dari Rp 18 juta per m² menjadi Rp 23,5 juta m².

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan