Penjualan Ramayana Lestari (RALS) kuartal II-2021 bisa tumbuh, ini rekomendasinya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) akan mendapatkan momentum positif untuk meraih peningkatan penjualan. Maybank Kim Eng Sekuritas memperkirakan, pertumbuhan rata-rata penjualan tiap toko alias same store sales growth (SSSG) di tahun ini akan tumbuh kuat sebesar 80% secara year on year (YoY). Angka ini jauh lebih baik dari tahun 2020 yang menurun 52% secara yoy. 

"Kita percaya daya beli orang berpenghasilan rendah dimana target segmen RALS segmen akan pulih, karena peningkatan pasar tenaga kerja dan program bantuan sosial pemerintah untuk kebutuhan dasar," ujar Willy Goutama analis Maybank Kim Eng Sekuritas pada 28 April 2021. Ia juga berharap pengeluaran diskresioner pasar RALS menjadi lebih tinggi. 

Baca Juga: Kinerja Emiten Ritel Masih Tertekan, Ini Rekomendasi Saham ACES dan LPPF


Willy percaya, RALS akan meraih penjualan yang lebih kuat di kuartal II tahun 2021. Ia memperkirakan penjualan RALS bisa memenuhi 43% dari target penjualan RALS sepanjang tahun ini. Maybank Kim Eng Sekuritas memperkirakan penjualan RALS bisa mencapai Rp 6,67 triliun. Ini artinya RALS berpotensi meraup pendapatan sekitar Rp 2,87 triliun. 

Bersiap untuk menyambut perayaan Lebaran, RALS telah menyiapkan merchandise baru dengan nilai Rp 1,2 triliun. Angka persediaan ini lebih tinggi dari tahun 2020 sebesar Rp 493 miliar. 

Pada tahun ini, Willy berharap margin EBITDA RALS akan pulih. "Kami berharap margin EBIT RALS menjadi positif pada 6% dari tahun 2020 -7%," harap dia. Dia menyebut, faktor pendorong diantaranya adalah penjualan yang lebih kuat dan penghematan biaya operasional. 

"Kami yakin RALS akan mampu memberikan pertumbuhan margin yang kuat karena struktur karyawan RALS saat ini sudah sangat ramping dan proporsi biaya sewa toko rendah," terang Willy. Biaya tersebut menurut hitungan Maybank Kim Eng Sekuritas hanya memenuhi 30% dari total toko. Jauh lebih rendah dari emiten ritel seperti ACES, MAPI, LPPF yang masing masing-masing memenuhi 60%, 65% dan 75%. 

Baca Juga: Emiten Sektor Ritel Semringah Menyambut Lebaran, Ini Saham yang Layak Diperhatikan

Ini akan memungkinkan RALS untuk mengelola biaya sewa dan biaya gaji hanya 10% dari penjualan di tahun 2021. Artinya ini akan positif bagi EBITDA dan pemulihan margin.

Karena itu, Willy yakin, laba bersih RALS pada tahun 2021 bisa mencapai Rp 453 miliar dan pada tahun 2022 sebesar Rp 620 miliar. "Ini telah memperhitungkan pemulihan margin SSSG dan EBIT tahun 2021 Rp 799 miliar," ujar dia. Ia percaya RALS akan tetap dominan di segmen retail low-end dimana porsi basis konsumen di Indonesia cukup besar yakni 70% dari total populasi. 

Karena itu, Willy memberi rekomendasi beli saham RALS dengan target harga Rp 1.000. Ia menyebut target harga tersebut memeuhi 15,6 kali PER di 2021. "RALS layak mendapatkan target harga yang lebih tinggi karena perusahaan dalam posisi yang baik untuk menangkap potensi upside pemulihan ekonomi mengingat basis konsumen yang besar dan dominan di Indonesia," kata dia. 

Selain itu, RALS juga memiliki program pembelian kembali saham RALS untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Risiko downside utama Ramayana Lestari Sentosa adalah SSSG akan lebih rendah dari proyeksi semula. 

Baca Juga: Sejumlah emiten berencana buyback, begini rekomendasi analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana