Penjualan reksadana via sekuritas makin marak



JAKARTA. Penjualan produk reksadana melalui perusahaan sekuritas semakin marak. Jalur pemasaran reksadana ini cukup jitu untuk menggaet nasabah ritel, utamanya bagi investor pemula.

Ambil contoh, PT Danareksa Sekuritas. Selain memasarkan produk milik PT Danareksa Investment Management, perusahaan sekuritas itu juga gencar berjualan produk reksadana dari beberapa perusahaan, seperti PT Syailendra Capital, PT CIMB Principal Asset Management dan BNP Paribas Investment Partners.

Bahkan, Danareksa berencana untuk menggandeng empat manajer investasi (MI) lagi. "Sudah ada pembicaraan serius. Jadi kami ingin sampai akhir tahun ini ada delapan mitra MI," ujar Sujadi Darmotinojo, Direktur PT Danareksa Sekuritas, Rabu (18/6).


Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor ritel di pasar modal baru 418.000 nasabah. Sementara, jumlah penduduk Indonesia mencapai 250 juta. Dengan demikian, kata Sujadi, masih ada potensi bahwa penjualan reksadana akan tumbuh.

Sujadi bilang, jumlah nasabah ritel di Danareksa mencapai 30.000 orang atau 7,17% dari total nasabah ritel pasar modal. Harapannya, memiliki banyak produk reksadana bisa menambah jumlah investor ritel. Sampai akhir 2014, Danareksa menargetkan bisa memiliki 10.000 nasabah ritel.

Selain Danareksa, perusahaan lain yang menjadi agen penjualan bagi reksadana keluaran MI adalah PT Mandiri Sekuritas. Perusahaan ini memasarkan reksadana dari AAA Asset Management, Ashmore Asset Management, Eastpring Investments Indonesia, Batavia Prosperindo Aset Manajemen, Ciptadana Asset Management, dan Mandiri Manajemen Investasi.

Abiprayadi Riyanto, Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas mengatakan, ceruk pasar pendistribusian reksadana melalui perusahaan sekuritas makin terbuka lebar. "Kami dapat membuka kesempatan untuk menjaring investor yang lebih luas," kata dia.

Tahun ini, Mandiri Sekuritas menargetkan 75.000 investor ritel. Padahal tahun lalu, jumlah nasabah ritel Mandiri Sekuritas baru sebanyak 25.000 investor.

Di sisi lain, MI mengaku kerjasama dengan sekuritas cukup ampuh untuk meningkatkan kelolaan dana reksadana. "Kami butuh channel baru untuk mendorong kinerja," ujar Fajar Rachman Hidajat, Presiden Direktur CIMB Principal Asset Management.

Tahun ini, CIMB Principal Asset Management mengincar dana kelolaan Rp 3,7 triliun naik dari tahun lalu yakni sebesar Rp 2,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fitri Arifenie