WASHINGTON. Angka penjualan ritel di Amerika Serikat (AS) bulan Mei 2010 turun 1,2% menjadi US$ 362,5 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Menurut laporan Departemen Perdagangan AS, berakhirnya insentif pajak properti menjadi penyebab penurunan tersebut. Selain itu, harga bahan bakar (BBM) cenderung melemah sehingga, secara nominal, nilai penjualan BBM juga ikut merosot. Penurunan penjualan ritel tersebut mengejutkan. Maklum di bulan April lalu, nilai penjualan ritel AS justru naik 0,6%. Bahkan, beberapa ekonom memperkirakan, penjualan ritel AS bulan Mei masih bisa naik 0,2%. Penurunan di bulan Mei ini adalah yang pertama dalam delapan bulan terakhir. "Insentif properti sempat mendongkrak naiknya penjualan barang-barang material," kata Nigel Gault, Kepala Ekonom AS, IHS Global Insight yang berbasis di Massachusetts AS. Nah, Departemen Perdagangan AS mencatat, penjualan material di bulan Mei turun 9,3%.
Penjualan Ritel AS Turun 1,2%
WASHINGTON. Angka penjualan ritel di Amerika Serikat (AS) bulan Mei 2010 turun 1,2% menjadi US$ 362,5 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Menurut laporan Departemen Perdagangan AS, berakhirnya insentif pajak properti menjadi penyebab penurunan tersebut. Selain itu, harga bahan bakar (BBM) cenderung melemah sehingga, secara nominal, nilai penjualan BBM juga ikut merosot. Penurunan penjualan ritel tersebut mengejutkan. Maklum di bulan April lalu, nilai penjualan ritel AS justru naik 0,6%. Bahkan, beberapa ekonom memperkirakan, penjualan ritel AS bulan Mei masih bisa naik 0,2%. Penurunan di bulan Mei ini adalah yang pertama dalam delapan bulan terakhir. "Insentif properti sempat mendongkrak naiknya penjualan barang-barang material," kata Nigel Gault, Kepala Ekonom AS, IHS Global Insight yang berbasis di Massachusetts AS. Nah, Departemen Perdagangan AS mencatat, penjualan material di bulan Mei turun 9,3%.