KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Kinerja platform gim Roblox Corp meleset dari perkiraan Wall Street karena hiruk pikuk pandemi ke video game-nya berkurang. Hal tersebut tampak dari jumlah penjualan di kuartal tersebut.

Mengutip Reuters (16/2), perusahaan membukukan penjualan kuartal keempat senilai US$ 770,1 juta, di bawah perkiraan analis yang mencapai US$772 juta. Meskipun demikian, capaian tersebut masih tercatat ada kenaikan 20%.

Penjualan dalam hal ini mengacu pada mata uang virtual Roblox "Robux" yang dibeli pemain yang dapat digunakan untuk meningkatkan avatar pemain dengan membeli item dalam game seperti pakaian, hewan peliharaan, barang koleksi, atau aksesori.

Haji Robert dan NHM Peduli Terbangkan Pasien Jantung ke Jakarta untuk Pengobatan

Adapun, peningkatan aktivitas di luar ruangan sejak pencabutan pembatasan dan pembukaan kembali sekolah di Amerika Utara telah mempengaruhi pengeluaran pengguna untuk Roblox, yang merupakan salah satu situs game paling populer di dunia untuk anak-anak.

Namun, Roblox mengatakan selama kuartal keempat rata-rata pengguna aktif harian masih tumbuh 33% menjadi 49,5 juta dan gamer menghabiskan 10,8 miliar jam di platform, melonjak 28% dari tahun lalu.

"Hasil monetisasi jangka pendek mengecewakan bagi investor. Namun, pertumbuhan pengguna dan keterlibatan kuat. Kami berharap banyak pengungkit monetisasi memiliki dampak ke depan," kata Brandon Ross, analis di LightShed Partners.

Sementara itu, Roblox masih melaporkan kerugian yang lebih besar dari perkiraan sebesar 25 sen per saham dibandingkan dengan perkiraan Wall Street sebesar 13 sen per saham.