JAKARTA. Pasar perumahan menengah di Indonesia sejatinya masih besar. Tapi, harga rumah yang sudah kelewat mahal, menyebabkan tak terjangkau oleh konsumen. Hasan Pamudji, Associate Director Knight Frank Indonesia menuturkan, kondisi ini terjadi karena harga tanah sudah tinggi. Plus ditambah kenaikan harga barang-barang akibat kebijakan kenaikan bahan bakar minyak subsidi. Padahal, berdasarkan riset perusahaan konsultan properti PT Aristo Bangun Selaras, di kawasan Jabodetabek masih terjadi kekurangan pasokan rumah sebanyak 1,65 juta unit pada tahun depan. Besarnya angka tersebut lantaran pertumbuhan harga tanah yang cukup tinggi, yakni sekitar 20,17% per tahun.
Penjualan rumah menengah tersendat
JAKARTA. Pasar perumahan menengah di Indonesia sejatinya masih besar. Tapi, harga rumah yang sudah kelewat mahal, menyebabkan tak terjangkau oleh konsumen. Hasan Pamudji, Associate Director Knight Frank Indonesia menuturkan, kondisi ini terjadi karena harga tanah sudah tinggi. Plus ditambah kenaikan harga barang-barang akibat kebijakan kenaikan bahan bakar minyak subsidi. Padahal, berdasarkan riset perusahaan konsultan properti PT Aristo Bangun Selaras, di kawasan Jabodetabek masih terjadi kekurangan pasokan rumah sebanyak 1,65 juta unit pada tahun depan. Besarnya angka tersebut lantaran pertumbuhan harga tanah yang cukup tinggi, yakni sekitar 20,17% per tahun.