Penjualan Rumah Tapak Menurun, Suku Bunga KPR Jadi Salah Satu Soal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan rumah tapak di pasar primer pada kuartal III-2023 rupanya masih belum pulih. 

Ini tercermin dari hasil hasil Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia (BI), yang menunjukkan penjualan properti residensial justru turun 6,59% YoY. 

Meski demikian, penurunan ini membaik, bila dibandingkan dengan penurunan pada kuartal II-2023 yang mencapai 12,30% YoY. 


Baca Juga: Pertumbuhan Harga Rumah Tapak Lebih Tinggi, Terutama untuk Rumah Tipe Besar

Kondisi penjualan rumah yang menurun pada kuartal III-2023, terjadi pada seluruh tipe rumah, baik tipe kecil, tipe menengah, maupun tipe besar. 

Adapun penjualan rumah tipe kecil turun 9,52% YoY. Sedangkan rumah tipe menengah turun 13,90% YoY, dan penjualan rumah tipe besar turun 0,20% YoY. 

Berdasarkan informasi dari responden, terdapat sejumlah faktor yang menghambat penjualan properti residensial tersebut. 

Sebanyak 30,08% responden menyatakan, masalah perizinan atau birokrasi menjadi batu sandungan dalam penjualan rumah tapak. 

Baca Juga: Pasar Rumah Mewah Kembali Wah

Sedangkan 29,81% responden menyatakan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi soal. Bahkan 24,19% responden menyinggung masalah porsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR. 

Kemudian 15,98% responden menyoroti terkait hal perpajakan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .