KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (
SAMF) membukukan penjualan sebesar Rp 2,41 triliun sepanjang semester I-2024. Realisasi ini turun 12%
year on year (YoY) dari Rp 2,77 triliun di periode yang sama tahun 2023 senilai Rp 2,77 triliun. Sementara itu, per akhir Juni 2024, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar alias laba bersih tercatat sebesar Rp 207,60 miliar. Lagi-lagi, realisasi tersebut juga turun dari laba bersih di semester I-2023 sebesar Rp 236 miliar. Direktur Utama SAMF Yahya Taufik mengungkapkan, penjualan pupuk SAMF pada semester I-2024 memang mengalami penurunan, namun secara kuantum pihaknya berhasil menjual pupuk 32% lebih tinggi dibandingkan semester I-2023.
“Penurunan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah harga bahan baku pupuk yang telah kembali normal seperti situasi sebelum Pandemi Covid-19,” ungkap Yahya, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis Senin (5/8).
Baca Juga: Industri Pupuk Hadapi Tantangan, SMAF Pastikan Produksi Tetap Aman Merujuk catatan perusahaan, SAMF membukukan pertumbuhan kuantum penjualan sebesar 32% pada semester I-2024, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 270.000 ton, di tengah menurunnya harga jual pupuk. Dia memaparkan, memasuki pertengahan 2024, industri pupuk nasional maupun global menghadapi peluang dan tantangan yang signifikan. Pergeseran musim tanam yang disebabkan oleh El Nino mempengaruhi tren permintaan dan stabilitas harga pasar. “Meskipun demikian, Perseroan telah memastikan pemenuhan kebutuhan pupuk dengan kinerja produksi terbaik,” paparnya. SAMF pun berkomitmen menjalankan mandat dari pemerintah dengan memastikan produksi dan distribusi pupuk berjalan dengan maksimal. Berbagai peningkatan efisiensi dan kapasitas telah dilakukan di sejumlah pabrik, serta terus mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional.
“Komitmen kami tidak hanya terletak pada produksi pupuk, tetapi pada peran strategis kami sebagai mitra pertanian Indonesia. Dengan inovasi dan keberlanjutan, kami siap berkontribusi pada pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.” tutup Yahya. Hingga semester I-2024, SAMF mencatatkan aset sebesar Rp3,52 triliun dengan liabilitas Rp2,14 triliun, serta ekuitas sebesar Rp1,37 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari