KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar semen di Indonesia bagian barat masih terus tumbuh positif. Sedangkan area seperti Kalimantan, Sulawesi dan Papua masih meraup penurunan volume penjualan. Di Jawa misalnya, berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) sampai Januari-Oktober 2017 ini volume penjualan tercatat sebesar 30,7 juta ton, tumbuh 11,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 27,4 juta ton. Begitu pula dengan Sumatera yang terkerek 4,7%, dari 10,9 juta ton menjadi 11,4 juta ton. "Peningkatan terjadi cukup tajam pada beberapa daerah seperti Lampung, Sumsel, Sumbar dan Jambi," ujar Widodo Santoso, Ketua Umum ASI kepada KONTAN (20/11). Namun area seperti Sementara itu wilayah lain seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua mengalami penurunan masing-masing 1,5% hingga 4,4 %. Kalimantan, misalnya, berdasarkan data ASI turun 4,4% dari 3,49 juta ton menjadi 3,33 juta ton di sepuluh bulan pertama tahun ini. Sedangkan regional Maluku dan Papua turun 1,5% menjadi 1,21 juta ton, dan Sulawesi tergerus 1,7% menjadi 4,36 juta ton. Widodo mengatakan, ASI berharap dalam dua bulan sisa tahun ini penjualan di Indonesia bagian timur bisa terkerek naik. "Semoga bisa terangkat untuk mengejar dengan adanya akselerasi proyek strategis nasional," katanya. Satu-satunya area Indonesia timur yang naik ialah Nusa Tenggara Timur dan Barat, total konsumsi semen sampai Oktober 2017 ialah 3,07 juta ton, tumbuh 4,8% dari periode yang sama tahun lalu 2,93 juta ton. Widodo berharap percepatan pengerjaan proyek infrastruktur bakal mendorong kenaikan konsumsi semen nasional. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penjualan semen di Indonesia timur masih turun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar semen di Indonesia bagian barat masih terus tumbuh positif. Sedangkan area seperti Kalimantan, Sulawesi dan Papua masih meraup penurunan volume penjualan. Di Jawa misalnya, berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) sampai Januari-Oktober 2017 ini volume penjualan tercatat sebesar 30,7 juta ton, tumbuh 11,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 27,4 juta ton. Begitu pula dengan Sumatera yang terkerek 4,7%, dari 10,9 juta ton menjadi 11,4 juta ton. "Peningkatan terjadi cukup tajam pada beberapa daerah seperti Lampung, Sumsel, Sumbar dan Jambi," ujar Widodo Santoso, Ketua Umum ASI kepada KONTAN (20/11). Namun area seperti Sementara itu wilayah lain seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua mengalami penurunan masing-masing 1,5% hingga 4,4 %. Kalimantan, misalnya, berdasarkan data ASI turun 4,4% dari 3,49 juta ton menjadi 3,33 juta ton di sepuluh bulan pertama tahun ini. Sedangkan regional Maluku dan Papua turun 1,5% menjadi 1,21 juta ton, dan Sulawesi tergerus 1,7% menjadi 4,36 juta ton. Widodo mengatakan, ASI berharap dalam dua bulan sisa tahun ini penjualan di Indonesia bagian timur bisa terkerek naik. "Semoga bisa terangkat untuk mengejar dengan adanya akselerasi proyek strategis nasional," katanya. Satu-satunya area Indonesia timur yang naik ialah Nusa Tenggara Timur dan Barat, total konsumsi semen sampai Oktober 2017 ialah 3,07 juta ton, tumbuh 4,8% dari periode yang sama tahun lalu 2,93 juta ton. Widodo berharap percepatan pengerjaan proyek infrastruktur bakal mendorong kenaikan konsumsi semen nasional. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News