Penjualan semen diperkirakan menurun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan semen di bulan Ramadan berjalan lambat. Banyaknya, hari libur karena cuti bersama saat mendekati Lebaran menyebabkan penjualan semen untuk proyek infrastruktur maupun properti menurun.

Antonius Marcos, Sekretaris PerusahaanPT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) mengatakan, permintaan semen akan kembali menggeliat memasuki separuh kedua tahun ini. "Pada semester dua nanti kami optimistis, baik sektor swasta maupun infrastruktur ada peningkatan," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (31/5).

Selain karena hari libur, penurunan permintaan semen di saat Ramadan lantaran kebijakan pembatasan angkutan barang. Akibatnya, pengiriman semen harus mengalami penundaan.


Rahmad Pribadi, Direktur PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) mengatakan, penurunan permintaan semen menjelang Lebaran tidak dapat terelakkan. "Di samping karena aktivitas umumnya juga sepi, juga karena ada pembatasan angkutan H-7 sampai H+7," kata Rahmad.

Mengintip data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), sepanjang Januari-April 2018 penjualan di dalam negeri tercatat sebesar 20 juta ton. Jumlah ini tumbuh sekitar 6,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 19,7 juta ton.

Khusus pertumbuhan penjualan di bulan April 2018, pendorongnya adalah permintaan di wilayah Sumatra yang meningkat 12,2%, Banten sebesar 12,3% dan Jawa Tengah 11,9%. Data ASI menunjukkan, pulau Sumatra masih menjadi konsumsi semen paling besar, yaitu 1,15 juta ton di bulan April.

Walaupun hampir di seluruh wilayah Indonesia mengalami peningkatan konsumsi semen di bulan April lalu, permintaan di Yogyakarta dan Jawa Timur menunjukkan penurunan permintaan. Jumlahnya sebesar 1,3% dan 3,6%.

Selain pasar domestik, sepanjang periode Januari-April 2018, volume ekspor semen dan clinker masih terus mengalami peningkatan signifikan. Yakni hingga mencapai 110,7%, dari 615.005 ton menjadi 1,29 juta ton.

Apabila dijumlahkan secara keseluruhan, volume konsumsi semen domestik dan ekspor mencapai menjadi 22,35 juta ton. Jumlah itu tumbuh 9,6% secara year on year (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini