Penjualan Semen Diproyeksi Pulih Jelang Tahun Pemilu, Cek Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan semen domestik diproyeksi akan mengalami kenaikan menjelang momentum pemilihan umum (pemilu) tahun depan. Daniel Aditya Widjaja, Analis Samuel Sekuritas Indonesia menyebut, selama lima periode pemilu terakhir yakni 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, mayoritas penjualan semen pada tahun pemilu mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Menurut Daniel, kenaikan penjualan semen jelang tahun politik didukung oleh naiknya konsumsi masyarakat dan pertumbuhan pembangunan infrastruktur. Hal tersebut berdampak positif terhadap anggaran infrastruktur pemerintah, yang terutama berdampak terhadap industri semen nasional.

Oleh sebab itu, Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan, penjualan semen pada tahun ini dapat bertumbuh 1% sampai 2% secara year-on-year (YoY) seiring persiapan pemilu pada awal 2024 dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada akhir tahun yang sama.


Estimasi ini juga dengan menghitung adanya kenaikan anggaran infrastruktur pemerintah pada tahun ini, yakni 7,75% menjadi Rp 392 triliun.

Sejumlah emiten semen juga optimistis menatap tahun ini. Misalkan, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) memperkirakan penjualan semen domestik akan tumbuh sekitar 1% sampai 2% di tahun ini.

Baca Juga: Semen Indonesia Resmi Akuisisi 83,52% Saham Solusi Bangun Indonesia

Proyeksi tersebut seiring dengan prediksi akan terjadinya resesi global, yang tentunya akan berdampak kepada perekonomian Indonesia. Ditambah, tahun 2023 adalah tahun menjelang tahun politik

Jika diakumulasikan, total volume penjualan semen INTP  selama Januari sampai Oktober 2022 mencapai 13,5 juta ton. Realisasi ini sedikit lebih rendah dari pencapaian penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar 13.8 juta ton.

Penjualan Indocement sepanjang tahun ini tetap didominasi oleh semen kantong, namun pertumbuhannya terkoreksi minus.

“Di satu sisi pertumbuhan semen curah kami di tahun ini meningkat pesat sebesar 14% lebih,” kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos. 

Kenaikan penjualan semen curah sehubungan adanya proyek yang memerlukan semen curah. Marcos mengakui musim hujan tahun ini datang lebih awal dari biasanya, sehingga faktor cuaca menjadi salah satu faktor penyebab volume penjualan INTP mengalami  sedikit penurunan.

Meski ada potensi membaiknya permintaan semen di 2023, serta adanya peningkatan anggaran infrastruktur, Daniel menyebut hingga saat ini pasokan semen nasional masih dalam kondisi  kelebihan pasokan (oversupply).

 
INTP Chart by TradingView

Oversupply menyulitkan produsen untuk meningkatkan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP),” kata Daniel kepada Kontan.co.id, Jumat (30/12).

Melihat faktor tersebut, Samuel Sekuritas mempertahankan rating netral untuk sektor semen. Daniel memberikan rekomendasi beli untuk saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan target harga Rp 9.200.

Sedangkan untuk INTP, Daniel memberikan rekomendasi jual dengan target harga Rp 9.380.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari