JAKARTA. Industri semen menjadi salah satu industri yang langsung merasakan perlambatan ekonomi. Permintaan semen turun seiring dengan penurunan ekspansi bisnis dan turunnya aktivitas pembangunan infrastruktur. Tengok saja kinerja penjualan produsen semen terbesar Indonesia, yakni PT Semen Indonesia Tbk yang kesulitan mengejar pertumbuhan penjualan semen tahun ini. Perusahaan semen pelat merah ini bahkan cuma memprediksi penjualan flat tahun ini, atau paling tidak tumbuh 1% ketimbang tahun 2014. Sebagai gambaran, tahun lalu emiten berkode saham SMGR di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mencatat penjualan semen 28,8 juta ton. Adapun pencapaian penjualan Semen Indonesia pada periode Januari – September 2015 lalu baru mencatat penjualan sebanyak 18,6 juta ton.
Penjualan semen Indonesia diramal hanya tumbuh 1%
JAKARTA. Industri semen menjadi salah satu industri yang langsung merasakan perlambatan ekonomi. Permintaan semen turun seiring dengan penurunan ekspansi bisnis dan turunnya aktivitas pembangunan infrastruktur. Tengok saja kinerja penjualan produsen semen terbesar Indonesia, yakni PT Semen Indonesia Tbk yang kesulitan mengejar pertumbuhan penjualan semen tahun ini. Perusahaan semen pelat merah ini bahkan cuma memprediksi penjualan flat tahun ini, atau paling tidak tumbuh 1% ketimbang tahun 2014. Sebagai gambaran, tahun lalu emiten berkode saham SMGR di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mencatat penjualan semen 28,8 juta ton. Adapun pencapaian penjualan Semen Indonesia pada periode Januari – September 2015 lalu baru mencatat penjualan sebanyak 18,6 juta ton.