JAKARTA. Kebijakan kenaikan upah minimum reguler (UMR) yang tidak pasti membuat tiga pabrik sepatu dipindah pada kuartal I-2014. Bahkan faktor UMR menyebabkan penurunan produksi pada kuartal I-2014. Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisndo), Eddy Wijanarko pernah menyampaikan, bahwa tahun lalu penjualan domestik Rp 27 triliun dan tahun ini stagnan bahkan bisa merosot ke Rp 20 triliun. "Walaupun saya belum pegang data, proyeksi saya Pada kuartal I-2014 penjualan domestik turun 10%," kata Eddy pada KONTAN, Rabu (30/4). Penurunan dikarenakan banyaknya pembeli yang takut mengorder sepatu. Kebanyakan pembeli masih menunggu kepastian tentang kenaikan UMR. Walaupun pada Maret lalu pemesanan mulai membaik ketimbang Januari dan Februari.
Penjualan sepatu merosot di kuartal I
JAKARTA. Kebijakan kenaikan upah minimum reguler (UMR) yang tidak pasti membuat tiga pabrik sepatu dipindah pada kuartal I-2014. Bahkan faktor UMR menyebabkan penurunan produksi pada kuartal I-2014. Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisndo), Eddy Wijanarko pernah menyampaikan, bahwa tahun lalu penjualan domestik Rp 27 triliun dan tahun ini stagnan bahkan bisa merosot ke Rp 20 triliun. "Walaupun saya belum pegang data, proyeksi saya Pada kuartal I-2014 penjualan domestik turun 10%," kata Eddy pada KONTAN, Rabu (30/4). Penurunan dikarenakan banyaknya pembeli yang takut mengorder sepatu. Kebanyakan pembeli masih menunggu kepastian tentang kenaikan UMR. Walaupun pada Maret lalu pemesanan mulai membaik ketimbang Januari dan Februari.