JAKARTA. Penjualan sepeda motor di kuartal I 2011 mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Menurut Sigit Kumala, Senior General manager Division PT Astra Honda Motor, pertumbuhan penjualan motor akibat meningkatnya daya beli masyarakat.Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor dalam tiga bulan pertama 2011 kuartal-I melonjak sekitar 20,92% menjadi sebanyak 1.994.245 unit. Sementara, pada periode yang sama tahun lalu penjualan sepeda motor sebanyak 1.649.730 juta unit.Saat ini harga-harga komoditi mengalami kenaikan, akibatnya ekonomi di daerah tumbuh. Pertumbuhan ekonomi ini mendorong kemampuan konsumsi kendaraan roda dua."Masyarakat di daerah punya daya beli lebih," ungkapnya.Untuk penjualan Honda untuk Maret 2011 mencapai 338.000 unit, naik 5,7% dibandingkan bulan Februari hanya 319.954 unit. Untuk tiga bulan pertama di 2011, Honda mencatat penjualan 989.940 unit, melonjak 31,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebanyak 751.116 unit.Sementara itu di posisi kedua pasar diraih oleh Yamaha. Penjualan Yamaha sejak Januari hingga Maret mencapai 841.182 unit. Angka ini meningkat dari tahun 2010 pada periode yang sama sebesar 760.175 unit. unit. Penjualan ini didominasi oleh skutik yakni sebesar 444.192 dan bebek (cub) sebesar 317.319. Kemudian sisanya didominasi oleh motor sport sebanyak 79.671.Sementara itu di posisi ketiga pangsa pasar diraih oleh Suzuki. Suzuki mencatat penjualan dari Januari hingga Maret sebesar 132.579 unit. Angka ini meningkat dari tahun 2010 pada periode yang sama sebesar 116.296 unit. Namun kali ini penjualan Suzuki masih didominasi oleh tipe bebek yakni sebesar 100.846 unit. Setelah itu menyusul tipe skutik yakni 29.723 dan sisanya sport yang sebesar 2.001 unit. Di peringkat selanjutnya yakni Kawasaki TVS dan Kanzen. Kawasaki berhasil menjual sebanyak 24.802 unit, TVS mencatat penjualan sebanyak 4.989 unit sedangkan Kanzen sebanyak 180 unit. Sementara Yamaha mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. "Kontribusi terbesar diperoleh dari kategori sport yang meningkat sebanyak 42 %, dari 56.127 unit di 2010 menjadi 79.671 unit di 2011," ungkap GM Promotion & Motor Sport Division YMKI Paulus S Firmanto.Paulus mengatakan pada bulan Januari dan Februari, terjadi penurunan 12,54 % dari tahun sebelumnya karena banyaknya hari libur sehingga menurunkan kapasitas produksi. Namun mengalami peningkatan lagi di bulan Maret sebanyak 31,61 %.Gunadi Sindhuwinata, Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), mengatakan kenaikan sepeda motor di kuartal I-2011 disebabkan oleh faktor daya beli masyarakat yang tetap bagus. Menurutnya, suku bunga dan inflasi tetap terjaga sehingga tidak mengganggu daya beli masyarakat Indonesia. "Masyarakat masih mampu membeli motor," jelas Gunadi kepada KONTAN.Kawasan Jabodetabek dan Jawa Barat masih mendominasi penjualan motor yaitu sekitar 15%. Namun, Gunadi bilang, ada tren kontribusi penjualan di kawasan ini terus menurun seiring semakin padatnya populasi motor di kawasan ini. Selain itu, daya beli masyarakat daerah lain seperti Sumatera dan Kalimantan juga terus meningkat akibat adanya pemerataan pendapatan. Ini terlihat dari tren kenaikan penjualan motor di sana yang bisa mencapai 5%-7% per tahun. "Dua kawasan itu jadi pasar baru yang sangat potensial," jelas Gunadi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penjualan sepeda motor naik 21% di kuartal I 2011
JAKARTA. Penjualan sepeda motor di kuartal I 2011 mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Menurut Sigit Kumala, Senior General manager Division PT Astra Honda Motor, pertumbuhan penjualan motor akibat meningkatnya daya beli masyarakat.Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor dalam tiga bulan pertama 2011 kuartal-I melonjak sekitar 20,92% menjadi sebanyak 1.994.245 unit. Sementara, pada periode yang sama tahun lalu penjualan sepeda motor sebanyak 1.649.730 juta unit.Saat ini harga-harga komoditi mengalami kenaikan, akibatnya ekonomi di daerah tumbuh. Pertumbuhan ekonomi ini mendorong kemampuan konsumsi kendaraan roda dua."Masyarakat di daerah punya daya beli lebih," ungkapnya.Untuk penjualan Honda untuk Maret 2011 mencapai 338.000 unit, naik 5,7% dibandingkan bulan Februari hanya 319.954 unit. Untuk tiga bulan pertama di 2011, Honda mencatat penjualan 989.940 unit, melonjak 31,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebanyak 751.116 unit.Sementara itu di posisi kedua pasar diraih oleh Yamaha. Penjualan Yamaha sejak Januari hingga Maret mencapai 841.182 unit. Angka ini meningkat dari tahun 2010 pada periode yang sama sebesar 760.175 unit. unit. Penjualan ini didominasi oleh skutik yakni sebesar 444.192 dan bebek (cub) sebesar 317.319. Kemudian sisanya didominasi oleh motor sport sebanyak 79.671.Sementara itu di posisi ketiga pangsa pasar diraih oleh Suzuki. Suzuki mencatat penjualan dari Januari hingga Maret sebesar 132.579 unit. Angka ini meningkat dari tahun 2010 pada periode yang sama sebesar 116.296 unit. Namun kali ini penjualan Suzuki masih didominasi oleh tipe bebek yakni sebesar 100.846 unit. Setelah itu menyusul tipe skutik yakni 29.723 dan sisanya sport yang sebesar 2.001 unit. Di peringkat selanjutnya yakni Kawasaki TVS dan Kanzen. Kawasaki berhasil menjual sebanyak 24.802 unit, TVS mencatat penjualan sebanyak 4.989 unit sedangkan Kanzen sebanyak 180 unit. Sementara Yamaha mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. "Kontribusi terbesar diperoleh dari kategori sport yang meningkat sebanyak 42 %, dari 56.127 unit di 2010 menjadi 79.671 unit di 2011," ungkap GM Promotion & Motor Sport Division YMKI Paulus S Firmanto.Paulus mengatakan pada bulan Januari dan Februari, terjadi penurunan 12,54 % dari tahun sebelumnya karena banyaknya hari libur sehingga menurunkan kapasitas produksi. Namun mengalami peningkatan lagi di bulan Maret sebanyak 31,61 %.Gunadi Sindhuwinata, Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), mengatakan kenaikan sepeda motor di kuartal I-2011 disebabkan oleh faktor daya beli masyarakat yang tetap bagus. Menurutnya, suku bunga dan inflasi tetap terjaga sehingga tidak mengganggu daya beli masyarakat Indonesia. "Masyarakat masih mampu membeli motor," jelas Gunadi kepada KONTAN.Kawasan Jabodetabek dan Jawa Barat masih mendominasi penjualan motor yaitu sekitar 15%. Namun, Gunadi bilang, ada tren kontribusi penjualan di kawasan ini terus menurun seiring semakin padatnya populasi motor di kawasan ini. Selain itu, daya beli masyarakat daerah lain seperti Sumatera dan Kalimantan juga terus meningkat akibat adanya pemerataan pendapatan. Ini terlihat dari tren kenaikan penjualan motor di sana yang bisa mencapai 5%-7% per tahun. "Dua kawasan itu jadi pasar baru yang sangat potensial," jelas Gunadi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News