Penjualan sepeda motor nasional per Februari 2018 turun 3,1%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat naik pada Januari 2018, penjualan sepeda motor nasional pada Februari kembali turun.

Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan, penjualan sepeda motor per Februari 2018 tercatat 439.586 unit atau turun 3,1% dari periode sama tahun 2017 yakni sebesar 453.763 unit.

Apabila dibandingkan penjualan bulan Januari 2018, volume penjualan nasional juga turun 8,9%. Sementara, apabila ditotal sepanjang dua bulan di tahun ini, penjualan nasional sebesar 922.123 unit, turun 0,5% dari periode sama tahun lalu yang mencapai 927.642 unit.


Ketua Bidang Komersial Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala menjelaskan, penjualan sepeda motor turun karena hari kerja pendek, dan beberapa area di Indonesia banjir. "Bulan Maret diperkirakan bisa naik lagi karena beberapa area mulai masa panen," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (11/3).

Sigit menjelaskan penjualan diperkirakan akan terus naik lagi menjelang Lebaran. Catatan saja, AISI mencatat perkirakan penjualan nasional akan tumbuh menjadi 5,9 juta unit sampai 6,1 juta unit pada tahun ini.

Direktur Marketing PT Astra Honda Motor (AHM), Thomas Wijaya menjelaskan penjualan Honda pada dua bulan awal tahun ini turun 4% dibandingkan tahun lalu. "Tren kondisi pasar di awal tahun yang biasa cenderung belum bergairah. Baru di kuartal kedua mulai meningkat," katanya, Minggu (11/3).

Menurut Thomas, mulai Maret kondisi pasar akan membaik. Sebab, faktor komoditas harg karet, sawit dan batubara masih stabil dan cenderung meningkat. Kemudian akan mulai masuk masa panen dua bulan ke depan. "Ditambah momentum Lebaran pada Mei dan Juni," tambahnya.

Thomas memperkirakan, penjualan sepeda motor nasional tahun ini akan tumbuh menjadi 5,9 juta sampai 6,1 juta. Sedangkan penjualan Honda akan naik tipis di angka 4,4 juta sampai 4,6 juta unit.

Yohan Yahya, Sales & Marketing 2W Department Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) masih optimistis penjualan akan naik. Terutama di daerah luar Jawa seperti Sumatra dan Kalimantan. "Didukung harga komoditas dan harga sawit yang naik," kata Yohan, akhir pekan lalu.

Hanya saja penjualan Suzuki masih dominan di Jawa. Menurut Yohan, penjualan di Jawa menyumbang 60%, Sumatra sebesar 20%, Kalimantan 7%, Sulawesi 7% dan sisanya daerah lain di Indonesia.

Suzuki menargetkan bisa meraih pangsa pasar sebesar 2% pada tahun ini. Untuk mendukung target tersebut, Suzuki menyediakan 11 produk baru, berupa new model dan minor change, yang potensial untuk memompa penjualan. "Nanti akan ada salah satunya Suzuki Bandit di semester dua," jelasnya.

Catatan saja sampai Februari 2018, Honda masih menjadi market leader dengan penguasan pasar sebesar 74,3% atau sebesar 685.109 unit, Yamaha sebesar 208.418 unit, Kawasaki sebesar 17.965 unit, Suzuki sebesar 10.551 unit, TVS sebesar 80 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini