Penjualan Skutik TVS Dazz Jauh dari Target



JAKARTA. Dua bulan setelah meluncur ke pasaran, penjualan skuter matik (skutik) keluaran TVS jauh dari harapan. Pada Agustus 2013 lalu, TVS hanya mampu menjual 505 unit skutik Dazz. Angka ini jauh di bawah target penjualan skutik TVS yang dipatok 1.500 unit per bulan.Padahal, pada Agustus 2013, penjualan skutik secara keseluruhan masih mendominasi pasar motor nasional dengan konstribusi lebih dari 60%.

Chief Marketing Officer PT TVS Motor Company Indonesia Herry Budijanto Dragono mengakui, penjualan skutik TVS yang seret disebabkan produksi kendaraan jenis ini masih minim. Ia bilang, TVS Motor perlu melakukan uji kelayakan produk untuk menjamin kualitas Dazz. Tak hanya itu, "Teknisi kami juga belum terampil, sehingga, kami hanya bisa memproduksi 40 unit per hari di awal produksi," katanya, akhir pekan lalu.

Tapi, Herry bilang, TVS kini mulai menggenjot produksi skutik Dazz menjadi 100 unit per hari. Dengan percepatan produksi ini, ia optimistis bisa menjual sekitar 1.200 unit skutik pada September 2013 dan meningkat menjadi 1.500 unit pada Oktober 2013.


Manager Corporate Communication PT TVS Motor Company Indonesia, Noor Anggraeni bilang, skutik keluaran TVS ini dirancang untuk menyasar segmen konsumen kelas menengah ke bawah.

Pada tahun fiskal 2013, TVS menargetkan bisa menjual 30.000 unit sepeda motor. Dari jumlah itu, Herry berharap sekitar 60% dikontribusi dari penjualan skutik Dazz. Penjualan motor bebek diharapkan bisa mengkontribusi sekitar 22% dari total penjualan.

Sedangkan sisanya, diharapkan bakal disumbang dari penjualan motor TVS Apache di segmen motor sport. "Kami optimistis bisa mencapai target tersebut, karena tahun fiskal kami berakhir pada Maret 2014," kata Herry.

Untuk mencapai target penjualan tahun ini, Herry bilang, TVS juga akan menambah jumlah dilernya. Saat ini, TVS sudah memiliki 17 diler yang tersebar di 19 provinsi di Indonesia. Tak hanya itu, awal tahun depan, TVS juga berenana meluncurkan varian motor sport baru berkapasitas 125 cc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi