MOMSMONEY.ID - Resesi ekonomi mulai terasa di bisnis smartphone. Ya, berdasarkan laporan terbaru Canalys Juli 2022, pengiriman smartphone global kuartal II 2022 turun 9% dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Analis Riset Canalys, Runar Bjorhovde, mengatakan kondisi ini terjadi akibat permintaan yang lemah, karena resesi ekonomi. Penurunan tersebut membuat para vendor kelebihan pasokan dan adanya inflasi yang cukup tinggi. 

"Ini tentu menjadi kabar yang meresahkan bagi para pemain di pasar smartphone Q2 2022," ungkapnya seperti dikutip dari Gizmochina.

Berobat Tanpa Cemas, Warga Puncak Jaya Puji Pelayanan BPJS Kesehatan di Jayapura

Baca Juga: Perluas ekspansi, Xiaomi Siap Bangun Pabrik di Vietnam

Canalys juga mengungkap bahwa segmen kelas menengah harus lebih berjuang dari yang diharapkan. Biasanya penjualan di segmen ini penuh sesak namun sekarang penjualan bahkan lebih lamban karena konsumen cenderung mencari perangkat yang lebih murah.

Dengan inflasi yang mengalami kenaikan tajam dan tumpukan persediaan mengakibatkan vendor harus menilai kembali portofolio mereka di sisa tahun 2022. Bjorhovde menambahkan, dengan adanya kelebihan pasokan di kelas menengah, maka produsen smartphone harus kembali lakukan penyesuaian. 

Penurunan 9% juga dipengaruhi oleh permintaan yang sangat tinggi pada tahun lalu. Ada permintaan yang terpendam, setelah tahun 2020 yang berat. Sementara fokus pengeluaran konsumen saat ini sudah beralih ke produk lain selain elektronik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News