KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan hingga kuartal ketiga 2019. PTSN mencatatkan pertumbuhan pendapatan, akan tetapi tidak diiringi dengan peningkatan laba bersihnya. Berdasar laporan keuangan PTSN, per September 2019 perusahaan yang merakit berbagai telepon genggam bermerek itu mencatatkan pendapatan sebesar US$ 271,04 juta, naik 16,08% secara year on year (yoy) dari sebelumnya US$ 233,48 juta. Pendapatan industri berkontribusi paling besar US$ 47,65 juta. Sementara pendapatan jasa perakitan menurun menjadi US$10,09 juta. Penurunan ini terjadi karena menurunnya order smartphone dalam negeri. "Persaingan pasar yang sangat kompetitif, adanya penjualan black market hingga perubahan keputusan pelanggan," ungkap PTSN dalam pemaparan di keterbukaan informasi.
Baca Juga: Sat Nusapersada (PTSN) akan jual saham treasuri, analis sarankan wait and see Lesunya penjualan smartphone dalam negeri juga menjadi pemberat bagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Tercatat, pos tersebut terkoreksi cukup dalam 80,54% secara year on year (yoy) menjadi US$ 2,06 juta. Penurunan penjualan smartphone menyebabkan penurunan pada utilisasi kapasitas terpasang. "Sehingga, dengan fixed costs yang tinggi mengakibatkan turunnya tingkat profitabilitas perusahaan secara keseluruhan," seperti yang tertulis dalam pemaparan di keterbukaan informasi. Baca Juga: Sat Nusapersada (PTSN) berencana menjual 531,43 juta saham tresuri