Penjualan ST012 Berakhir Hari Ini, Intip Proyeksi SBR013 yang Akan Dirilis Juni



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan Sukuk Tabungan (ST) seri ST012 resmi berakhir pada Rabu (29/5) pukul 10.00 WIB, setelah ditawarkan sejak 26 April 2024. Mengacu data PT Bareksa Marketplace Indonesia yang merupakan salah satu mitra distribusi ST012 per hari ini, pukul 15.00 WIB, ST012 terpantau laris diborong investor sekitar Rp 19,05 triliun dari kedua seri.

Chief Operating Officer (COO) Bareksa Ni Putu Kurniasari mengatakan, tingginya minat investor memborong ST012 karena investasi ini menawarkan imbal hasil yang menarik. Imbal hasil minimal 6,4% untuk tenor 2 tahun (ST012T2) dan kupon 6,55% untuk tenor 4 tahun (ST012T4). Pengelolaan green investment diterapkan pada Green Sukuk ST012T4. 

“Selain itu, SBN Syariah ST012 juga merupakan investasi yang 100% dijamin negara. Maka dari itu, minatnya tinggi untuk ST012 ini, karena kuponnya juga besar,” kata Putu kepada Kontan.co.id, Rabu (29/5). 


Putu mengatakan bahwa bahwa cukup baiknya penjualan ST012 ini juga didorong oleh literasi masyarakat akan instrumen pemerintah yang sudah semakin membaik, meskipun masih perlu terus ditingkatkan. 

Baca Juga: Penawaran ST012 Resmi Berakhir Hari Ini (29/5), Penjualan Tembus Rp 19,05 Triliun

Lebih lanjut, Putu mengatakan, selisih (spread) imbal hasil ST012T2 dengan suku bunga Bank Indonesia ialah 15 basis poin (bps), sedangkan spread kupon ST012T4 dengn BI Rate 30 bps. Dengan fitur kupon floating with floor atau mengambang dengan batas minimal, maka spread ini akan terus berlaku hingga jatuh tempo. 

“Dengan begitu, jika suku bunga Bank Indonesia (BI) naik, maka kupon ST012 berpotensi ikut naik. Namun jika suku bunga BI turun, maka imbal hasil ST012 tidak akan turun lebih rendah dari batas minimal,” kata dia. 

Di sisi lain, Putu menyebutkan ST012T2 atau ST012 dengan tenor 2 tahun merupakan produk ST012 yang paling digemari oleh nasabah, karena lebih menyesuaikan terhadap kebutuhan investasi masing-masing. Investor biasanya memilih investasi dengan tenor yang lebih pendek. 

“Lebih banyak terjual di tenor 2 tahun. Padahal sebenarnya lebih menarik yang empat tahun, kupon sudah dijamin tinggi dalam 4 tahun ke depan. Tapi investor kami lebih banyak pilih yang tenor 2 tahun, mereka hanya ingin berinvestasi dengan waktu yang pendek,” imbuhnya. 

Baca Juga: Penawaran ST012 Berakhir Rabu (29/5), Investor Paling Minat Tenor 2 Tahun

Tak hanya itu, Putu juga mengatakan bahwa Bareksa sangat antusias dan optimistis terhadap penawaran SBN ritel selanjutnya yakni Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR013, yang akan dirilis pada 10 Juni-4 Juli 2024 (tentatif).

Menurut dia, hal tersebut lantaran SBR juga memiliki imbal hasil (kupon) floating with floor yang akan diminati oleh banyak investor di tengah tren kenaikan suku bunga seperti saat ini. Ditambah, keuntungan berupa kupon ini dibayarkan secara bulanan langsung ke rekening investor.

“Menurut saya SBR013 masih akan menarik seperti ST012, karena proyeksi kuponnya juga akan tinggi seperti ST12 ini, dan bisa jadi alternatif pilihan investasi yang baik untuk investor yang sedang mencari investasi yang digaransi,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati