Penjualan Sukuk Ritel SR016 Sudah Mencapai Rp 5,5 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR016 sudah lebih dari separuh target. Penjualan sukuk ritel SR016 sendiri masih tersisa 10 hari lagi.

Melongok data di laman investree.id, penjualan SR016 telah mencapai Rp 5,5 triliun dalam 11 hari penawaran. Adapun, target awal pemerintah untuk penjualan sukuk ritel ini mencapai Rp 10 triliun.

Penjualan seri SR016 mulai dari 25 Februari 2022 hingga 17 Maret 2022 dengan kupon imbalan hasil tetap sebesar 4,95% per tahun. Kupon SR016 ini lebih tinggi dari kupon penerbitan SBN ritel sebelumnya, yaitu Obligasi Negara Ritel seri ORI021 sebesar 4,90% per tahun.


Sebagai informasi, Obligasi Negara Ritel Seri ORI021 berhasil memecahkan rekor investor terbanyak sejak penerbitan SBN ritel secara online. ORI021 diterbitkan pada 24 Januari 2022 dengan menawarkan kupon sebesar 4,9% dapat mencapai penjualan sebesar Rp 25,07 triliun.

Baca Juga: Ini Jadwal Penerbitan SBN Ritel Untuk Tahun 2022

General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia mengatakan, belum terjadi perbedaan yang signifikan antara ORI021 dengan SR016. "Meskipun memang running rate SR016 tidak secepat ORI021, namun sejauh ini asumsi kami hal tersebut dipengaruhi awal masa penawaran banyak terpotong hari libur." ujar Henny

Henny bilang, saat ini SR016 memberikan keunggulan dalam hal mitigasi risiko. Risiko kecil karena diterbitkan pemerintah, risiko likuiditas juga minim karena dapat dijual di pasar sekunder.

"BNI bertindak sebagai standby buyer, dan risiko pasar juga relatif kecil dengan tenor pendek hanya 3 tahun dan kupon 4,95% juga di atas yield pasar 4,9% saat ini," ujar Henny

Selain itu, kata Henny, pajak kupon obligasi yang kecil sebesar 10% juga memberikan dampak positif, karena investor akan mendapatkan return neto lebih besar.

Henny optimistis, BNI bisa memenuhi target minimum penjualan SR016 sebesar Rp 1 triliun.

"Pemesanan SR016 melalui BNI sampai dengan siang ini (7 Maret pkl 12.00 WIB) terkumpul Rp 400 miliar. Kami optimistis target Rp1 triliun yang kami sampaikan ke Kemenkeu akan tetap terpenuhi." tutur Henny.

Baca Juga: Keuntungan di Pasar Sekunder Terbatas, ORI021 Lebih Baik Dipegang Sampai Jatuh Tempo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat