Penjualan Sumber Tani Agung Resources (STAA) Tumbuh 15,2%, Ini Faktor Pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) mencatat kinerja positif selama semester I-2024 yang didukung oleh kenaikan harga crude palm oil (CPO) dan peningkatan volume produksi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2024, STAA mencatat penjualan sebesar Rp 2,69 triliun, naik 15,2% dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp 2,33 triliun.

"Dengan adanya peningkatan produktivitas operasional serta didukung oleh kenaikan harga CPO, STAA berhasil membukukan fundamental yang sangat solid," ujar Head of Investor Relations STAA, Edward Wijaya, Senin (29/7).


Baca Juga: Sumber Tani Agung Resources Bukukan Pertumbuhan Laba Bersih 43,8% pada Kuartal I 2024

Marjin EBITDA STAA mencapai 30,3%, dengan EBITDA meningkat dari Rp 508 miliar menjadi Rp 818 miliar, atau naik 61,0% di semester I-2024. Laba bersih kepada pemilik entitas induk alias laba bersih juga meningkat 91,9% yoy, dari Rp 221 miliar menjadi Rp 423 miliar.

Kinerja Operasional yang Meningkat

Secara operasional, STAA berhasil meningkatkan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 6,5% menjadi 481.319 ton dan yield TBS naik 8,4% menjadi 10,8 ton/ha pada semester I-2024.

Pada kuartal sebelumnya, STAA mengumumkan beberapa proyek yang sedang berlangsung:

  1. Ekspansi Pabrik Pengolahan Minyak Kelapa Sawit: Konstruksi pabrik ke-10 di bawah PT Flora Nusa Perdana di Kalimantan Tengah, yang akan meningkatkan total kapasitas produksi CPO Perseroan dari 450 ton/jam menjadi 495 ton/jam.
  2. Pembangunan Refinery Plant: Pembangunan refinery plant pertama Perseroan di bawah PT Sumber Tani Agung Oils and Fats di Lubuk Gaung, Riau, dengan kapasitas 2.000 ton per hari, dilengkapi dengan tangki penyimpanan berkapasitas 64.000 ton dan pelabuhan yang dapat menampung kapal hingga 50.000 DWT.
  3. Peningkatan Kapasitas Kernel Crushing Plant (KCP): Peningkatan kapasitas pabrik di bawah PT Karya Serasi Jaya Abadi di Tebing Tinggi, dari 300 ton menjadi 600 ton per hari.
"STAA akan terus berupaya untuk tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan," tambah Edward. Ketiga proyek ini diperkirakan selesai dan dapat mulai commissioning pada akhir tahun 2024.

 
STAA Chart by TradingView

Kinerja Neraca Keuangan yang Solid

Dari sisi neraca keuangan, total aset Perseroan per 30 Juni 2024 naik menjadi Rp 7,0 triliun, meningkat 4,9% dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp 6,68 triliun.

Total ekuitas STAA juga meningkat dari Rp 4,80 triliun pada akhir tahun 2023 menjadi Rp 4,93 triliun per semester I-2024, sedangkan liabilitas Perseroan meningkat dari Rp 1,87 triliun menjadi Rp 2,07 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .