Penjualan Tepung Terigu Merosot 17%



JAKARTA. Pasar terigu dalam negeri sepertinya sedang lesu. Penjualan tepung terigu dari empat produsen rata-rata merosot hingga 17,78 % selama Januari hingga Juni 2008.

Mengutip data Asosiasi Pengusaha Terigu Indonesia (Aptindo), penjualan terigu selama Januari hingga Juni 2008 hanya 1,32 juta ton. Turun dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 1,6 juta ton.

Penjualan terigu ini turun karena daya beli masyarakat lesu. "Kami akui pasar terigu tahun ini stagnan. Konsumsi masyarakat melemah akibat terus melonjaknya harga gandum di pasar dunia," kata Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Loppies Jumat (12/9).


Rupanya, bukan hanya terigu buatan lokal yang keok. Terigu impor juga mengkeret,  volume impor terigu selama Januari-Juni 2008 hanya 240.000 ton. Atau turun 28% dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 335.000 ton.

Direktur PT Olagafood Indonesia, Djoekino membenarkan, pasar terigu dalam negeri tengah mengalami lesu darah. Menurut Djoekino, saat ini perusahannya  sudah mulai mengerem laju impor terigu. "Kami mulai mengurangi impor. Terlalu berisiko kalau tidak impor tak dibatasi," ujarnya.

Tapi tampaknya, senyum produsen terigu bakal mengembang lagi menjelang lebaran. Pasalnya, konsumsi terigu menjelang lebaran bakal naik. "Kami perkirakan naik sekitar 20%, dari 250.000 ton menjadi 300.000 ton per bulan," ujar Ratna.

Ratna mengaku, kendati permintaan naik, harga terigu tetap akan stabil. Kini, harga terigu di tingkat produsen Rp 6.500 per kg. Sementara harga di tingkat distributor Rp 7.000 per kg. "Kami jamin harga stabil.  Begitu pun dengan pasokan terigu juga relatif aman," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test