KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofarma Tbk (INAF) membukukan penjualan bersih yang tidak memuaskan sepanjang 2019. Penjualan emiten farmasi pelat merah ini turun 14,47% secara tahunan menjadi Rp 1,36 triliun dari sebelumnya Rp 1,59 triliun. Walau penjualannya terkikis hingga dua digit, INAF justru mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 7,96 miliar. Padahal pada periode tahun sebelumnya, INAF menanggung kerugian hingga Rp 32,74 miliar. Bottom line yang menguat tidak lepas dari beban-beban yang mampu ditekan. Misalnya, beban pokok penjualan yang menurun 15,27% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1,11 triliun. Penurunan ini meringankan laba bruto terkikis lebih dalam. Per 2019, laba bruto INAF tercatat menurun 11,91% yoy menjadi Rp 250,36 miliar.
Penjualan terkikis, Indofarma (INAF) mencatatkan laba Rp 7,96 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofarma Tbk (INAF) membukukan penjualan bersih yang tidak memuaskan sepanjang 2019. Penjualan emiten farmasi pelat merah ini turun 14,47% secara tahunan menjadi Rp 1,36 triliun dari sebelumnya Rp 1,59 triliun. Walau penjualannya terkikis hingga dua digit, INAF justru mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 7,96 miliar. Padahal pada periode tahun sebelumnya, INAF menanggung kerugian hingga Rp 32,74 miliar. Bottom line yang menguat tidak lepas dari beban-beban yang mampu ditekan. Misalnya, beban pokok penjualan yang menurun 15,27% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1,11 triliun. Penurunan ini meringankan laba bruto terkikis lebih dalam. Per 2019, laba bruto INAF tercatat menurun 11,91% yoy menjadi Rp 250,36 miliar.