Penjualan tertekan 34,48%, MAP Boga Adiperkasa (MAPB) menanggung rugi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan sepanjang Januari hingga September 2020. Anak usaha PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) itu mengalami penurunan baik dari sisi top line maupun bottom line

Mengutip laporan keuangannya, MAPB mengantongi penjualan Rp 1,46 triliun. Jumlah tersebut menurun hingga 34,48% secara year on year (yoy) dari Rp 2,22 triliun. Penurunan yang dalam dipicu kontribusi penjualan dari berbagai segmen MAPB yang kompak terkikis.

Penjualan minuman yang biasa menjadi penopang menurun 35,32% yoy menjadi Rp 944,58 miliar dari sebelumnya Rp 1,46 triliun. Penjualan makanan dan lain-lain juga tertekan  masing-masing 37,60% yoy dan 14,07% yoy. Hingga kuartal ketiga 2020, penjualan makanan tercatat Rp 380,84 miliar dan lain-lain Rp 131,94 miliar. 


Sementara dilihat secara geografis, kontribusi penjualan dari Jabodetabek maupun luar Jabodatabek juga tertekan. Penjualan Jabodetabek yang biasa menjadi penopang terkikis hingga 33,53% yoy menjadi Rp 968,9 miliar. Sementara penjualan dari luar Jabodetabek tertekan lebih dalam hingga 36,29% yoy menjadi Rp 488,45 miliar. 

Baca Juga: Ini strategi MAP Boga Adiperkasa (MAPB) jaga bisnis di 2020

Penurunan dari sisi pendapatan ini akhirnya menekan bottom line MAPB. Tercatat sepanjang Januari hingga September 2020, MAPB membukukan rugi bersih Rp 148,39 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu masih mencatat laba hingga Rp 105,09 miliar. 

Selain tertekan dari sisi pendapatan, laba bersih MAPB diperberat akun kerugian kurs mata uang asing. Hingga kuartal ketiga 2020, MAPB membukukan kerugian kurs Rp 7,83 miliar. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, MAPB membukukan keuntungan kurs Rp 3,14 miliar. 

Di sisi lain, laba bersih MAPB juga tertekan beban keuangan yang membengkak menjadi Rp 34,7 miliar dari Rp 447 juta di kuartal yang sama tahun 2019.

Baca Juga: Emiten ritel ini perkuat penjualan online demi bertahan dari tekanan pandemi corona

Sekadar informasi, sepanjang sembilan bulan pertama 2020 MAPB membukukan aset hingga Rp 2,61 triliun. Realisasi ini meningkat 26,37% dibanding akhir tahun lalu yang tercatat Rp 2,07 triliun. Manajemen MAPB menjelaskan, peningkatan jumlah aset disebabkan adanya kenaikan aset hak guna sebesar Rp 672 miliar sehubungan dengan penerapan PSAK 73, Sewa.

Sementara dari sisi liabilitasnya, MAPB mengalami peningkatan signifikan 89,15% menjadi Rp 1,58 triliun. Berkebalikan, ekuitasnya justru terkikis 15,88% menjadi Rp 1,04 triliun. "Peningkatan jumlah liabilitas terutama disebabkan adanya kenaikan liabilitas sewa sebesar Rp 534 miliar sehubungan dengan penerapan PSAK 73, sewa," ungkap Sekretaris Perusahaan MAP Boga Adiperkasa Adolf M. Panggabean dalam keterbukaan informasi, Rabu (25/11). 

Baca Juga: Map Boga Adiperkasa (MAPB) serap capex sebesar Rp 179 miliar di kuartal I-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati