Penjualan Tolak Angin Sido Muncul (SIDO) Naik Saat Musim Hujan, Begini Strateginya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menyebutkan penjualan Tolak Angin mengalami peningkatan di musim penghujan. 

Tanpa menyebut besaran peningkatannya, Direktur Utama SIDO David Hidayat menyebut selama ini kecenderungannya penjualan Tolak Angin cenderung meningkat di musim penghujan.

"Kami tetap optimis untuk mencapai target yang telah kami tetapkan hingga akhir tahun," ujarnya kepada Kontan, Senin (21/10). 


Tahun ini, SIDO menargetkan penjualan dan laba bersih tumbuh 10%. Asal tahu saja, sepanjang 2023 lalu SIDO mencatat pendapatan di angka Rp3,56 triliun dan laba bersih di angka Rp950,64 miliar. 

Sejauh ini hingga semester I 2024, SIDO mencatat penjualan sebesar Rp 1,89 triliun. Capaian tersebut tumbuh 14,7% secara year on year (yoy) dari Rp 1,65 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Kontribusi penjualan didominasi oleh produk herbal dan suplemen sebesar Rp 1,14 triliun, naik 11% yoy, kemudian divisi makanan dan minuman Rp 717 miliar naik 20% yoy dan farmasi sebesar Rp 66 miliar naik 20% yoy.

Sedangkan laba bersih tercatat sebesar Rp 608 miliar di semester I 2024, naik 36% yoy dari Rp 448 miliar di semester I 2024. 

Adapun untuk mencapai target yang direncanakan, SIDO berencana menggarap pasar ke negara ekspor baru seperti Vietnam. Selain memperluas negara tujuan ekspor, SIDO juga mendorong produk-produk barunya masuk pasar ekspor salah satunya permen. Perseroan juga akan terus memperkuat kesadaran dan distribusi produk, terutama ke di beberapa negara fokus ekspor.

Sementara terkait pengembangan produk baru, David bilang pihaknya masih mengembangkan beberapa produk atau varian baru. Perusahaan masih menunggu waktu yang tepat untuk meluncurkan produk baru ini. 

Hingga akhir Juni lalu, SIDO telah menyerap anggaran belanja modal sebesar Rp 27 miliar dari total anggaran capex 2024 sebesar Rp 150 miliar-Rp 200 miliar.

"Penggunaan capex kami saat ini difokuskan pada berbagai pemeliharaan aset yang mendukung operasional perusahaan. Kami belum dapat sebutkan angka spesifiknya hingga terbitnya laporan keuangan kuartal 3 tahun 2024," pungkasnya. 

Selanjutnya: Ini Alasan Trader Asia Tenggara Harus Melacak Nilai Dolar: Wawasan dari Broker Octa

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Besok, Selasa (22/1): Langit Jakarta Bakal Cerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih