Penjualan truk Hino semester I stagnan



JAKARTA. Penjualan PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) sepanjang semester satu 2014 tak jauh berbeda jauh dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu. Penjualan truk Hino periode ini hanya naik 1,76% jika dibanding periode yang sama 2013.Terhitung sampai dengan Juni tahun ini, Hino menjual 16.332 unit truk. Penjualan ini naik tipis jika dibandingkan dengan realisasi penjualan periode yang sama tahun lalu sebanyak 16.048 unit. Santiko Wardoyo, Director Promotion and Sales HMSI bilang, penjualan truk tahun ini memang tengah lesu. "Naik tapi kenaikannya tak besar," kata Santiko, kepada KONTAN, Selasa (8/7). Walaupun penjualan terbilang stagnan, namun pangsa pasar Hino justru melebihi target perseroan. Untuk truk kategori 2 (series 300), Hino menguasai pangsa pasar 17,2% sepanjang Januari sampai Mei. Padahal tahun ini, Hino mematok target pangsa pasar hanya sekitar 16%. Begitu pula di kategori truk 3, atau di atas series 300. Sampai dengan Mei tahun ini, pangsa pasar Hino di segmen ini tercatat 64,4%, atau di atas target setahun di angka 60%.

Ada dua penyebab umum yang membuat pasar truk Hino stagnan tahun ini. Pertama, terjadinya penurunan kinerja sektor tambang dan komoditas. Sebagaimana yang diketahui, sektor ini adalah sektor yang paling banyak menggunakan truk. Kedua, adanya pemilu yang membuat investor mengambil sikap menunggu untuk ekspansi, termasuk menunggu membeli truk baru. Namun Hino tak mau larut dari lesunya pasar komoditas dan tambang tersebut. Untuk solusinya, Hino melirik segmen pasar truk untuk kargo dan infrastruktur. "Kami menilai, kegiatan di kargo dan infrastruktur masih ramai," kata Santiko.Selain menyasar pasar baru, Hino juga berusaha mencari konsumen dengan mendatangkan produk baru. Untuk diketahui, bulan Mei lalu, Hino meluncurkan truk Hino FC 190 J yang menyasar segmen pasar light truck dan medium truck. Sampai Juni ini, penjualan produk baru dari Hino ini mencapai 132 unit. "Produk ini kebanyakan untuk membawa barang ringan seperti makanan," tutup Santiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yudho Winarto