KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Trinitan Metals and Minerals (
PURE) tak cemerlang pada tahun 2020. Pasalnya, tak hanya kinerja penjualan, di tahun lalu PURE harus menanggung kerugian sebesar Rp 98,63 miliar. Melansir laporan keuangan perseroan yang dirilis Jumat (11/6), PURE membukukan penurunan penjualan neto hingga 69,84% secara tahunan atau yoy menjadi Rp 136,31 miliar di tahun 2020. Padahal di tahun sebelumnya, PURE masih membukukan penjualan neto sebesar Rp 452,12 miliar. Pada tahun 2020, penjualan lokal PURE turun signifikan 64,33% yoy dari Rp 287,07 miliar menjadi Rp 102,38 miliar. Begitupun dengan penjualan ekspor, yang tercatat menurun hingga 79,44% yoy menjadi Rp 33,92 miliar dibandingkan tahun 2019 senilai Rp 165,04 miliar.
Penurunan dari sisi penjualan ikut mendorong berkurangnya beban pokok penjualan perseroan di tahun 2020. Tercatat, beban pokok penjualan terpangkas 70,15% yoy dari semula Rp 453,14 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 135,24 miliar.
Baca Juga: Trinitan Metals and Minerals (PURE) targetkan bangun smelter anyar mulai Oktober 2021 Di sisi lain, beban penjualan juga tercatat menurun 33,65% yoy menjadi Rp 1,39 miliar. Sedangkan di tahun sebelumnya, PURE mencatat beban penjualan senilai Rp 2,10 miliar.
Sementara itu, beban umum dan administrasi mengalami peningkatan sebesar 21,40% yoy dari semula Rp 19,98 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 24,26 miliar.
Sehingga rugi usaha PURE pun naik signifikan 335,73% yoy menjadi Rp 95,21 miliar. Padahal di tahun sebelumnya, PURE masih membukukan rugi usaha senilai Rp 20,89 miliar. Alhasil di tahun 2020, PURE harus menanggung peningkatan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 239,10% yoy dari semula Rp 29,12 miliar menjadi Rp 98,63 miliar. Hingga 31 Desember 2020, PURE membukukan aset senilai Rp 695,03 miliar, dengan jumlah liabilitas sebesar Rp 634,15 miliar dan ekuitas Rp 60,87 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi