JAKARTA. Dalam hasil risetnya yang dirilis hari ini, Analis Danareksa Naya Tirambintang mengatakan, tingkat penjualan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) pada bulan Februari mengalami penurunan sebesar 10,8% (yoy) atau 13,3% (mom). “Angka ini berada di bawah ekspektasi kami maupun perusahaan sendiri,” jelasnya. Diuraikan pula, RALS juga mengalami Same Store Growth (SSG) sebesar 7,6% (yoy). Menurut Naya, penurunan tersebut disebabkan anjloknya kontribusi yang signifikan dari gerai luar Jawa sebesar 9,2% (yoy), Jabodetabek 8,4% (yoy) dan bagian Jawa lainnya 3,4% (yoy). Selain itu, ada pula satu gerai yang terbakar dan mempengaruhi 1% dan gross selling space RALS. Gerai tersebut terletak di Pematang Siantar. Kerugian atas kejadian itu ditaksir mencapai Rp 48-50 miliar dan tidak terlalu signifikan terhadap bottom line RALS. Meski demikian, Naya berpendapat, jika dilihat setahun penuh, RALS memiliki cash balance yang besar di mana 10% dana tunai tersebut berada dalam nominal US$. Selain itu, Danareksa memperkirakan dividend yield RALS tahun ini akan mencapai 7,2%. Oleh karenanya, lanjut Naya, tidak ada perubahan dalam forecast. “Kami masih mempertahankan rekomendasi buy untuk saham RALS dengan target harga Rp 600,” pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penjualan Turun, Cash Balance RALS Diprediksi Aman
JAKARTA. Dalam hasil risetnya yang dirilis hari ini, Analis Danareksa Naya Tirambintang mengatakan, tingkat penjualan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) pada bulan Februari mengalami penurunan sebesar 10,8% (yoy) atau 13,3% (mom). “Angka ini berada di bawah ekspektasi kami maupun perusahaan sendiri,” jelasnya. Diuraikan pula, RALS juga mengalami Same Store Growth (SSG) sebesar 7,6% (yoy). Menurut Naya, penurunan tersebut disebabkan anjloknya kontribusi yang signifikan dari gerai luar Jawa sebesar 9,2% (yoy), Jabodetabek 8,4% (yoy) dan bagian Jawa lainnya 3,4% (yoy). Selain itu, ada pula satu gerai yang terbakar dan mempengaruhi 1% dan gross selling space RALS. Gerai tersebut terletak di Pematang Siantar. Kerugian atas kejadian itu ditaksir mencapai Rp 48-50 miliar dan tidak terlalu signifikan terhadap bottom line RALS. Meski demikian, Naya berpendapat, jika dilihat setahun penuh, RALS memiliki cash balance yang besar di mana 10% dana tunai tersebut berada dalam nominal US$. Selain itu, Danareksa memperkirakan dividend yield RALS tahun ini akan mencapai 7,2%. Oleh karenanya, lanjut Naya, tidak ada perubahan dalam forecast. “Kami masih mempertahankan rekomendasi buy untuk saham RALS dengan target harga Rp 600,” pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News