Penjualan turun, Saranacentral (BAJA) catat kerugian Rp 8,9 miliar di semester I-2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen baja lembaran, PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) nampaknya belum bisa menampilkan kinerja yang prima di semester I-2019. Pasalnya, BAJA mencatatkan kerugian tahun berjalan sebesar Rp 8,91 miliar pada semester I-2019.

Meski demikian, kerugian ini membaik dibandingkan kerugian pada semester I 2018 yang sebesar Rp 32,87 miliar.

Kerugian ini salah satunya diakibatkan oleh menurunnya pendapatan usaha BAJA di semester I-2019. 

Mengutip laporan keuangan di laman BEI, BAJA hanya meraup pendapatan sebesar Rp 471,93 miliar atau turun 14,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 551,36 miliar.

Penurunan pendapatan terjadi di penjualan produk jenis Galvanis yang turun menjadi Rp 142,954 miliar dari semester I-2018 yang sebesar Rp 226,47 miliar. Sementara penjualan produk Saranalum naik tipis dari Rp 316,175 miliar di paruh pertama 2018 menjadi Rp 319,955 miliar di paruh pertama 2019.

Peningkatan penjualan terbesar terjadi di lini non produksi yang mencapai Rp 796,418 juta.  Untuk diketahui, di periode yang sama tahun sebelumnya BAJA tidak mendapat penghasilan dari penjualan non produksi.

Beban pokok penjualan BAJA juga tercatat turun di semester ini. Tercatat, Beban pokok penjualan BAJA saat ini sebesar 481,453 miliar atau turun 10,9% dari sebelumnya sebesar Rp 540,636 miliar. Sehingga, BAJA mengantongi rugi kotor Rp 9,516 miliar saat ini.

Meski demikian, beban usaha BAJA tercatat naik tipis menjadi Rp 8,378 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya di angka Rp 8,376 miliar.

Saat ini, BAJA memiliki aset sebesar Rp 776,72 miliar, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 901,18 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi