LONDON. Pasca menolak tawaran akuisisi dari Kraft Heinz, raksasa konsumer Unilever menaikkan target marginnya pada tahun ini. Penjualan produk yang meningkat sepanjang semester satu mendorong Unilever mendongkrak marginnya. Unilever mengatakan bahwa sejumlah produk rumah tangga seperti: mayonaise Hellmann, sabun Dove, diperkirakan margin operasinya tumbuh 100 basis poin (bps) di tahun ini. Padahal sebelumnya, perusahaan memprediksi pertumbuhan marjin mencapai 80 bps. Margin perusahaan konglomerasi Inggris Belanda ini naik 180 bps pada semester pertama. Kenaikan margin terjadi karena adanya penghematan biaya perusahaan. Chief Financial Officer Unilever Greame Pitkethly optimis pada paruh kedua tahun ini akan terjadi peningkatan dari segi pemasaran dan produk baru. "Penjualan naik 3% pada kuartal dua dan pada paruh pertama. Namun penjualan ini bukan karena adanya fluktuasi dan akuisisi mata uang," tegas Pitkethly seperti dikutip CNBC, Kamis (20/7). Target margin perusahaan tersebut menjadi area penelitian investor dimana pada Februari lalu ketika raksasa makanan Amerika Serikat AS Kraft Heinz gagal dalam upayanya mengambil alih Unilever seharga US$ 143 miliar. Padahal tawaran tersebut mendapat dukungan dari dua investor besar di Kraft Heinz, perusahaan ekuitas swasta 3G Capital dan Warren Buffett Berkshire Hathaway. Analis memperkirakan pertumbuhan marjin Unilever bisa mencapai 3,2% pada kuartal ini. Kemudian dalam enam bulan ke depan sebesar 3,%. CEO Unilever Paul Polman optimis penjualan akan mencatat hasil yang kuat didorong pasar di sejumlah negara berkembang. Selain itu perusahaan yakin kenaikan harga Unilever akan membantu pendapatan perusahaan juga lebih baik. Namun Polman menegaskan bahwa harga produk Unilever tetap kompetitif. "Kami memastikan bahwa harga produk lebih kompetitif sehingga pada akhirnya kami yakin konsumen akan mendapat produk yang lebih baik," tukas Polman.
Penjualan Unilever naik 3% di kuartal II
LONDON. Pasca menolak tawaran akuisisi dari Kraft Heinz, raksasa konsumer Unilever menaikkan target marginnya pada tahun ini. Penjualan produk yang meningkat sepanjang semester satu mendorong Unilever mendongkrak marginnya. Unilever mengatakan bahwa sejumlah produk rumah tangga seperti: mayonaise Hellmann, sabun Dove, diperkirakan margin operasinya tumbuh 100 basis poin (bps) di tahun ini. Padahal sebelumnya, perusahaan memprediksi pertumbuhan marjin mencapai 80 bps. Margin perusahaan konglomerasi Inggris Belanda ini naik 180 bps pada semester pertama. Kenaikan margin terjadi karena adanya penghematan biaya perusahaan. Chief Financial Officer Unilever Greame Pitkethly optimis pada paruh kedua tahun ini akan terjadi peningkatan dari segi pemasaran dan produk baru. "Penjualan naik 3% pada kuartal dua dan pada paruh pertama. Namun penjualan ini bukan karena adanya fluktuasi dan akuisisi mata uang," tegas Pitkethly seperti dikutip CNBC, Kamis (20/7). Target margin perusahaan tersebut menjadi area penelitian investor dimana pada Februari lalu ketika raksasa makanan Amerika Serikat AS Kraft Heinz gagal dalam upayanya mengambil alih Unilever seharga US$ 143 miliar. Padahal tawaran tersebut mendapat dukungan dari dua investor besar di Kraft Heinz, perusahaan ekuitas swasta 3G Capital dan Warren Buffett Berkshire Hathaway. Analis memperkirakan pertumbuhan marjin Unilever bisa mencapai 3,2% pada kuartal ini. Kemudian dalam enam bulan ke depan sebesar 3,%. CEO Unilever Paul Polman optimis penjualan akan mencatat hasil yang kuat didorong pasar di sejumlah negara berkembang. Selain itu perusahaan yakin kenaikan harga Unilever akan membantu pendapatan perusahaan juga lebih baik. Namun Polman menegaskan bahwa harga produk Unilever tetap kompetitif. "Kami memastikan bahwa harga produk lebih kompetitif sehingga pada akhirnya kami yakin konsumen akan mendapat produk yang lebih baik," tukas Polman.