KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (
INCO) mencatatkan penjualan sebesar US$ 206,6 juta pada kuartal I-2021. Pencapaian tersebut tumbuh 7% bila dibandingkan realisasi kuartal IV-2020 dan tumbuh 18% dibanding periode yang sama tahun lalu. CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Nico Kanter menjelaskan peningkatan pendapatan tersebut disebabkan oleh harga realisasi rata-rata yang lebih tinggi. Harga realisasi rata-rata di kuartal I-2021 tersebut mengimbangi penurunan tingkat penjualan selama periode tersebut. "Kami diuntungkan oleh adanya kenaikan harga nikel pada triwulan pertama tahun ini, di saat kami juga berhasil mengendalikan biaya operasi kami di tengah kenaikan harga bahan bakar dan batubara," jelas Nico dalam keterbukaan informasi, Senin (26/4).
Sementara itu beban pokok pendapatan INCO tercatat naik tipis di kuartal satu ini menjadi US$ 154,81 juta dari US$ 154,33 juta di kuartal IV-2020. Jumlah tersebut juga naik tipis dari kuartal satu tahun lalu yang mencatatkan beban US$ 154,18 juta.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham Vale Indonesia (INCO) di tengah kenaikan harga nikel Adapun laba bersih Vale Indonesia naik signifikan yaitu 16,36% yoy dari US$ 28,96 juta menjadi US$ 33,69 juta. Apabila dibandingkan dengan kuartal IV-2020 yang membukukan laba bersih US$ 6,18 juta maka di kuartal satu ini laba bersih Vale Indonesia meningkat hingga 445,3%.
Konsumsi bahan bakar HSFO, diesel dan batubara pada kuartal I-2021 masing-masing turun sebesar 3%, 6% dan 15% dan mengimbangi kenaikan harga bahan bakar dan batubara. Lebih lanjut konsumsi High Sulphur Fuel Oil (HSFO), diesel serta batubara Vale Indonesia pada kuartal I-2021 volume HSFO tercatat 288.750 barel, turun secara tahunan dari 333.157 barel. Adapun harga rata-rata HSFO per barel US$ 48,51 di kuartal I-2021, naik dari kuartal IV-2020 yang tercatat sebesar US$ 42,12 per barel. Namun bila secara tahunan tercatat turun dari harga di kuartal I-2020 yang mencapai US$ 50,66 per barel. Sementara itu volume diesel mencapai 16.692 kilo liter, turun dari kondisi di kuartal IV-2020 yang mencapai 17.668 kilo liter dan kuartal I-2020 yang mencapai 20.337 kilo liter. Harga rata-rata diesel di kuartal I-2021 mencapai US$ 0,41 per liter, naik dari harga di kuartal IV-2020 yang sebesar US$ 0,35 per liter. Namun turun dari harga rata-rata di kuartal I-2020 yang mencapai US$ 0,55 per liter. Sedangkan volume batubara di kuartal I-2021 tercatat 92.464 ton, turun dari kuartal IV-2020 yang sebesar 108.259 ton. Apabila dibandingkan dengan kuartal I-2020 hanya naik tipis dari 92.429 metrik ton. Adapun harga rata-rata batubara per ton di kuartal I-2021 sebesar US$ 114,7 per metrik ton, naik dari kuartal IV-2020 dan kuartal I-2020 yang masing-masing US$ 91,07 per metrik ton dan US$ 106,01 per metrik ton.
Baca Juga: Rebuild tanur bikin produksi Vale Indonesia turun, simak rekomendasi saham INCO Adapun kas dan setara kas Vale Indonesia pada 31 Maret 2021 sebesar US$ 386,2 juta, turun sedikit dari posisi pada Desember 2020 sebesar US$ 388,7 juta.
Lebih lanjut, Vale Indonesia mengeluarkan sekitar US$ 38,5 juta untuk belanja modal pada kuartal I-2021, turun dari kuartal IV-2020 sebesar US$ 47,7 juta. Vale Indonesia akan tetap fokus pada berbagai inisiatif produktivitas dan penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utama keselamatan jiwa merupakan hal terpenting, menghargai kelestarian bumi dan komunitas. Adapun produksi nikel dalam matte Vale Indonesia di kuartal I-2021 tercatat sebesar 15.198 metrik ton, dengan penjualan 14.847 metrik ton. Adapun harga realisasi rata-rata US$ 13.912 per metrik ton. Produksi tercatat turun 13,72% yoy dan penjualan turun 11,16% yoy. Sementara itu harga rata-rata naik 33,41% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi