Penjualan Wilmar Cahaya Indonesia (CEKA) kuartal I-2020 naik 24,17%



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kuartal I 2020, emiten pengolahan minyak nabati yakni PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk alias CEKA meraup  penjualan neto sebesar Rp 915,78 miliar.  Angka ini naik  24,17% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 737,47 miliar.

Lebih detail, dalam keterangan resmi perusahaan ini, Kamis (14/5),  kenaikan penjualan neto dari penjualan kuartal I 2020  di pasar domestik sebesar Rp 875,18 miliar dan penjualan ekspor Rp 40,60 miliar.

Penjualan domestik dari produk penjualan minyak sawit  atau crude palm oil (CPO) sebesar Rp 441,38 miliar, sementara dari produk palm kernel  sebesar Rp 265,01 miliar, dan produk tengkawang sejumlah Rp 97,71 juta.


Adapun penjualan ekspor dari produk PK sebesar 40,6 miliar atau naik 38,47% dari periode sama tahun lalu yakni Rp 29,32 miliar

Di saat yang sama, beban pokok penjualan CEKA meningkat 26,46% menjadi Rp 810,72 miliar. Dengan begitu, laba bruto CEKA tercatat sebesar  Rp 105,06 miliar dari periode sama tahun di Rp 96,39 miliar.

 Dalam keterangan resmi perusahaan, Kamis (14/5), perusahaan ini juga mencatatkan kenaikan beban usaha menjadi Rp 28,03 miliar pada kuartal I 2020. Beban ini meningkat dibanding periode sama tahun sebelumnya snilai Rp 17,08 miliar.

Lebih detail, kenaikan beban dari beban penjualan Rp 18,78 miliar, lalu beban umum dan administrasi Rp 11,82 miliar, laba selisih kurs - neto Rp 3,08 miliar, laba penjualan aset tetap Rp 3,33 juta, dan lain-lain - neto yang rugi Rp 519,65 juta.

Dengan begitu, laba usaha CEKA turun 2,87% menjadi Rp 77,03 miliar dari periode sama tahun sebelumnya yang meraih Rp 79,31 miliar.

Meski  begitu, laba sebelum pajak tercatat naik menjadi Rp 83,75 miliar dari semula Rp 79,26 miliar, dan laba periode berjalan naik  11,56% menjadi Rp 66,35 miliar dari semula Rp 59,47 miliar.

Hingga kuartal I-2020, aset CEKA naik 2,87% menjadi Rp 1,43 triliun, dibandingkan dengan periode 31 Desember 2019 sebesar Rp 1,39 triliun.

Sedangkan liabilitas CEKA mencatatkan penurunan menjadi Rp 233,82 miliar dari periode akhir tahun lalu yakni Rp 261,78 miliar, dan total ekuitas meningkat menjadi Rp 1,19 triliun dari 31 Desember 2019 yakni Rp 1,13 triliun.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana