JAKARTA. Kuartal II–2014 belum juga rampung dilalui. Namun, PT Yanaprima Hastapersada Tbk sudah meyakini kinerja tahun ini tak akan ciamik. Produsen kemasan dan karung ini cuma berani mematok pendapatan Rp 395 miliar, atau turun 10,16% dari pendapatan kuartal II–2013. Perusahaan berkode YAPS di Bursa Efek Indonesia ini memprediksi, tahun ini bakal menghadapi tiga tantangan yang membuat beban produksi berpotensi membengkak. Ketiga tantangan tersebut, pertama, kenaikan upah minimum regional (UMR). Catatan saja, pada 2013 UMR Jawa Timur sebesar Rp 1,74 juta tapi per 1 Januari 2014 meningkat menjadi Rp 2,2 juta. Perusahaan ini menggaji karyawan untuk mengoperasikan pabrik di Sidoarjo dan Surabaya.
Penjualan Yanaprima bakal turun tahun ini
JAKARTA. Kuartal II–2014 belum juga rampung dilalui. Namun, PT Yanaprima Hastapersada Tbk sudah meyakini kinerja tahun ini tak akan ciamik. Produsen kemasan dan karung ini cuma berani mematok pendapatan Rp 395 miliar, atau turun 10,16% dari pendapatan kuartal II–2013. Perusahaan berkode YAPS di Bursa Efek Indonesia ini memprediksi, tahun ini bakal menghadapi tiga tantangan yang membuat beban produksi berpotensi membengkak. Ketiga tantangan tersebut, pertama, kenaikan upah minimum regional (UMR). Catatan saja, pada 2013 UMR Jawa Timur sebesar Rp 1,74 juta tapi per 1 Januari 2014 meningkat menjadi Rp 2,2 juta. Perusahaan ini menggaji karyawan untuk mengoperasikan pabrik di Sidoarjo dan Surabaya.