KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sepanjang semester I 2019, PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (
PSDN) mencatatkan penjualan yang positif sebesar Rp 675,04 miliar naik tipis 0,05%
year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 671,65 miliar. Walaupun belum mampu membawa perusahaan mencatatkan laba bersih, setidaknya rugi bersih tahun berjalan yang ditanggung perusahaan berkurang menjadi Rp 5,8 miliar saja, dari sebelumnya Rp 15,86 miliar.
Baca Juga: Prasidha menanti rencana pemerintah barter Sukhoi Kinerja yang membaik sepanjang setengah tahun 2019 ditopang oleh penjualan segmen pabrik kopi bubuk dan instan. Asal tahu saja, PSDN memiliki beberapa segmen usaha lain seperti segmen perdagangan hasil bumi, dan segmen perkebunan dan pengolahan hasil bumi. Direktur Keuangan PSDN Lie Sukiantono Budinarta mengatakan hingga akhir tahun segmen kopi masih akan menjadi penopang usaha PSDN. "Dikarenakan harga kopi cenderung lebih stabil dan tidak terlalu fluktuatif, sehingga strategi perusahaan dapat di jalan dengan lebih baik," terang Lie ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (14/10).
Baca Juga: Penjualan Prasidha Aneka melesat tembus Rp 1 T Diklaim oleh Lie, komposisi pasar produk kopi PSDN saat ini 50% diserap pasar lokal, sisanya diserap pasar internasional. Adapun untuk pasar internasional PSDN menyasar negara-negara seperti Jepang, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, China, beberapa negara Eropa, dan AS. Ke depannya, perusahaan akan terus mengoptimalkan kinerja perusahaan sehingga laba yang diperoleh makin maksimal. Asal tahu saja, sepanjang semester I 2019 perusahaan mampu menekan pos beban operasional dari sebelumnya Rp 16,78 miliar menjadi Rp 3,02 miliar. Efisiensi ini mengangkat laba operasional perusahaan menjadi Rp 19,90 miliar dari sebelumnya Rp 2,83 miliar saja.
Baca Juga: Prasidha optimistis efek la nina tidak signifikan Perusahaan juga berencana mendirikan pabrik kopi biji olahan melalui anak usahanya. Berdasarkan data yang dihimpun Kontan.co.id, proses pembangunan pabrik ini telah berlangsung sejak tahun lalu. Rencananya pembangunan akan selesai di bulan September dan beroperasi di bulan Oktober. Hanya saja, Lie mengaku perusahaan baru akan mengoperasikan pabrik tersebut di kuartal I tahun depan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini