SINGAPURA. Pergerakan euro pagi ini melemah versus dollar AS. Pada pukul 08.37 waktu Tokyo, euro melemah 0,2% menjadi US$ 1,2406. Pada 1 Juni lalu, euro sempat bertengger di level US$ 1,2288, yang merupakan level terlemah sejak 1 Juli 2010. Sementara itu, jika berhadapan dengan yen, nilai tukar euro berada di posisi 96,95 yen dari sebelumnya 97,01 yen pada pekan lalu. Sedangkan posisi yen melemah 0,2% menjadi 78,16 per dollar AS, setelah menguat ke posisi 77,66 per dollar AS pada 1 Juni lalu. Melemahnya mata uang 17 negara ini terkait dengan upaya pimpinan Eropa yang tengah berjuang mencapai kesepakatan guna menyelesaikan krisis utang di Eropa. Pasalnya, Kanselir Jerman Angela Merkel sempat menolak penerbitan surat utang bersama di kawasan Eropa."Obligasi Eropa merupakan salah satu opsi untuk membantu negara-negara bermasalah di kawasan Eropa. Penolakan Jerman merupakan sentimen negatif bagi euro," jelas Kengo Suzuki, foreign exchange strategist Mizuho Securities Co.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penolakan Jerman atas obligasi melemahkan euro
SINGAPURA. Pergerakan euro pagi ini melemah versus dollar AS. Pada pukul 08.37 waktu Tokyo, euro melemah 0,2% menjadi US$ 1,2406. Pada 1 Juni lalu, euro sempat bertengger di level US$ 1,2288, yang merupakan level terlemah sejak 1 Juli 2010. Sementara itu, jika berhadapan dengan yen, nilai tukar euro berada di posisi 96,95 yen dari sebelumnya 97,01 yen pada pekan lalu. Sedangkan posisi yen melemah 0,2% menjadi 78,16 per dollar AS, setelah menguat ke posisi 77,66 per dollar AS pada 1 Juni lalu. Melemahnya mata uang 17 negara ini terkait dengan upaya pimpinan Eropa yang tengah berjuang mencapai kesepakatan guna menyelesaikan krisis utang di Eropa. Pasalnya, Kanselir Jerman Angela Merkel sempat menolak penerbitan surat utang bersama di kawasan Eropa."Obligasi Eropa merupakan salah satu opsi untuk membantu negara-negara bermasalah di kawasan Eropa. Penolakan Jerman merupakan sentimen negatif bagi euro," jelas Kengo Suzuki, foreign exchange strategist Mizuho Securities Co.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News