KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pada Kamis (26/10/2023), sekitar 900 tentara AS telah tiba di Timur Tengah atau sedang menuju ke sana. Menurut Pentagon, kehadiran mereka di wilayah yang sedang memanas tersebut untuk meningkatkan pertahanan udara bagi personel AS di tengah meningkatnya serangan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Iran. Mengutip
Reuters yang melansir pernyataan juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder, pada saat ketegangan meningkat akibat perang Israel-Hamas, pasukan AS dan koalisi telah beberapa kali diserang.
Disebutkan, pasukan AS diserang setidaknya 12 kali di Irak dan empat kali di Suriah dalam seminggu terakhir. Akibatnya, sebanyak 21 pasukan AS menderita luka ringan, sebagian besar di antaranya cedera otak traumatis. Amerika Serikat telah mengirimkan kapal perang dan pesawat tempur ke wilayah tersebut sejak konflik meletus pada 7 Oktober. Ini juga termasuk dua kapal induk. Jumlah pasukan yang ditambahkan ke wilayah tersebut mencapai ribuan. Tujuannya adalah untuk mencoba menghalangi Iran dan kelompok yang didukung Iran.
Baca Juga: Rusia dan China Gunakan Hak Veto untuk Menolak Rancangan Resolusi AS Tentang Israel Ryder mengatakan pasukan AS kembali menjadi sasaran pada Kamis pagi di Irak, namun serangan itu gagal. “Saya tidak akan memberikan informasi yang lebih spesifik kepada Anda mengenai kelompok tertentu yang mengaku bertanggung jawab (atas serangan terhadap personel AS), selain mengatakan bahwa kami tahu bahwa kelompok-kelompok ini berafiliasi dengan Iran,” kata Ryder. Reuters melaporkan minggu ini bahwa militer AS mengambil langkah-langkah baru untuk melindungi pasukannya di Timur Tengah selama meningkatnya serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok yang didukung Iran, dan membuka kemungkinan untuk mengevakuasi keluarga militer jika diperlukan. Langkah-langkah tersebut termasuk meningkatkan patroli militer AS, membatasi akses ke fasilitas pangkalan dan meningkatkan pengumpulan intelijen, termasuk melalui drone dan operasi pengawasan lainnya, kata para pejabat. AS juga meningkatkan pemantauan dari menara penjaga di fasilitas militernya, meningkatkan keamanan di titik akses pangkalan dan meningkatkan operasi untuk melawan potensi masuknya drone, roket, dan rudal.
Pengerahan pasukan AS terbaru ini terkait dengan rencana AS untuk mengerahkan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan baterai rudal Patriot.
Baca Juga: Pemimpin Hamas, Hizbullah, dan Islamic Jihad Cari Cara Kalahkan Israel Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan kepada PBB pada hari Kamis bahwa jika pembalasan Israel terhadap militan Hamas Palestina di Jalur Gaza tidak berakhir, maka Amerika Serikat tidak akan terhindar dari serangan ini. Pekan lalu di lepas pantai Yaman, sebuah kapal perang AS menembak jatuh lebih dari selusin drone dan empat rudal jelajah yang ditembakkan oleh Houthi yang didukung Iran.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie