Pentagon: China Berhasil Amankan 500 Hulu Ledak Nuklir Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pentagon pada hari Kamis (19/10) kembali memberikan laporan terkait kepemilikan hulu ledak nuklir rivalnya, China. Pentagon mencatat bahwa saat ini China memiliki lebih dari 500 hulu ledak nuklir operasional.

Berdasarkan data itu, Pentagon memprediksi China mampu memiliki hingga 1.000 hulu ledak nuklir pada tahun 2030.

Pentagon menyebut jumlah besar hulu ledak nuklir China itu diperoleh dari percepatan produksi yang mereka lakukan pada tahun 2022. Jumlah 500 hulu ledak akhirnya bisa tercapai pada bulan Mei 2023.


"Pada tahun 2022, Beijing melanjutkan ekspansi nuklirnya yang pesat. Departemen Pertahanan memperkirakan China memiliki lebih dari 500 hulu ledak nuklir yang beroperasi pada bulan Mei 2023, mungkin akan memiliki lebih dari 1.000 pada tahun 2030," ungkap Pentagon, dikutip Anadolu Agency.

Baca Juga: Putin Memberi Peringatan kepada AS Karena Terlalu Ikut Campur di Ukraina

Lebih lanjut, Pentagon memprediksi hulu ledak-hulu ledak tersebut akan dikerahkan pada tingkat kesiapan yang lebih tinggi dan akan terus meningkatkan kekuatannya hingga tahun 2035.

China bahkan diprediki akan menggunakan reaktor pemurnian cepat dan fasilitas pemrosesan ulang yang baru untuk memproduksi plutonium sebagai bahan pembuatan senjata nuklir.

China telah secara terbuka memiliki kemampuan tersebut, namun meyakinkan bahwa semuanya akan digunakan dengan tujuan damai.

Baca Juga: Filipina Kembali Tegur Tindakan Berbahaya Militer China di Laut China Selatan

"China mungkin akan menggunakan reaktor-reaktor pemurnian cepat fasilitas pemrosesan ulang yang baru untuk memproduksi plutonium untuk program senjata nuklirnya, meskipun secara terbuka mereka menyatakan bahwa teknologi-teknologi ini ditujukan untuk tujuan damai," lanjut Pentagon.

Tidak hanya soal produksi, Pentagon juga percaya bahwa China akan meningkatkan inventaris sistem pengiriman nuklirnya di darat, laut dan udara.

Meski jumlahnya terlihat besar, sebenarnya AS memiliki hulu ledak nuklir yang jauh lebih besar.

Federasi Ilmuwan Amerika mengatakan AS memiliki persediaan sekitar 3.700 hulu ledak nuklir, di bawahnya ada Rusia yang memiliki 1.550 hulu ledak nuklir.